Tempat-Tempat Incaran Kalau Pegipegi ke Bali

Ahhh rasanya sudah lama sekali aku ke Bali. Memori yang tersimpan ketika berkunjung ke Pulau Dewata ini seputar study tour ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMA, sekitar 10 atau 11 tahun yang lalu! Masih menyandang status pelajar SMA yang polos dan belum mengenal dunia traveling dan blogging seperti sekarang ini. Ahh, tentu akan berbeda jadinya, kalau saat itu aku sudah mulai aktif menuliskan cerita-cerita perjalananku kala itu. Bahkan, aku pun tak punya foto kenangan yang tersimpan ketika study tour kala itu.

Menjelang Hari Raya Nyepi kemarin, aku sungguh rindu Bali! Rasanya, ingin sekali langsung terbang ke Bali untuk ikut rehat dan menyepi di sana. Setelahnya, langsung melanglang buana untuk menyambangi tempat-tempat incaran ketika Pegipegi ke Bali!

Sudah mirip gadis Bali yang rindu kampung halaman belum?

Lokasi: Pura Amertha Jati, Cinere, Depok.
Foto diambil oleh: Deni Oey

Pulau 1000 Pura ini menjadi salah satu tempat impian untuk ku kunjungi lagi. Salah satu hal yang sangat menarik perhatian adalah kentalnya budaya Hindu-Bali yang amat sangat dijaga oleh masyarakatnya. Dan, aku ingin sekali kembali ke Pulau Dewata ini untuk mengunjungi 7 tempat incaran berikut ini!

Tirta Gangga

Tirta Gangga jadi salah satu tempat incaran wisata yang sangat menarik! Tirta gangga adalah taman cantik dengan konsep istana air di kawasan karangasem. Tidak hanya sekedar tempat wisata yang menjual keindahan dan kecantikan taman air-nya loh, ternyata Tirta Gangga ini punya banyak cerita menarik!

Tirta Gangga
Sumber Foto: Pegipegi.com

Tirta Gangga dibangun tahun 1948 oleh Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung. Taman ini dibangun untuk menghormati masyarakat Hindu Bali pada masa itu. Nama Tirta Gangga pasti mengingatkan kita pada India bukan? Memang, nama ini terinspirasi dari Sungai Gangga di India. Bagi kebudayaan Hindu, Sungai Gangga  menjadi air mata sumber kehidupan dan kesejahteraan untuk umat manusia. Air gangga pun dianggap suci karena berasal dari tanah dan dapat digunakan untuk upacara adat. Untuk mengunjungi tempat ini kita cukup membayar tiket sebesar Rp. 5.000,- dan menambah tiket Rp. 6.000,- untuk berenang.

Desa Penglipuran

Destinasi kedua yang menjadi incaran kalau ke Bali adalah Desa Penglipuran. Desa adat di Bali ini berlokasi di desa Kubu, Kab. Bangli dan berada di ketinggian 700 mdpl. Jika berada di desa ini tentunya kita akan bisa merasakan kentalnya budaya Bali yang masih sangat dijaga ditambah kesejukan udaranya.

Desa Penglipuran
Sumber Foto: Maddy Kusuma

Nama Desa Penglipuran pun sangat menarik perhatianku, apakah desa ini akan bisa menjadi tempat penglipur lara? Ehehehe. Dan setelah ku cari tahu perihal penamaan desa ini, memang ada makna tersendiri di balik nama Desa Penglipuran. Ada beberapa makna yang tersimpan di balik nama desa ini. Penglipuran berasal dari kata "Pangeling" dan Pura yang artinya tempat untuk mengingat pura di buyung gede dan leluhurnya. Selain itu, penglipuran juga merupakan penggabungan kata "pelipur" dan "lara" yang menjadikan tempat ini untuk menghibur diri di kala sedih. Jadi kalau ingin menyembuhkan duka lara, kita harus banget ya PegiPegi ke Bali dan mengunjungi Desa Penglipuran, hehehe. Satu lagi, Penglipuran pun berasal dari kata "pangleng" dan "pura" yang artinya tempat yang dikelilingi oleh pura di empat penjuru angin.

Kita bisa berkunjung ke Desa Penglipuran dari jam 08.00 - 17.00 WITA dengan biaya tiket dewasa sebesar Rp. 15.000 dan Rp. 10.000 untuk anak-anak (wisatawan domestik), sedangkan untuk wisatawan asing dikenakan biaya sebesar Rp. 30.000 untuk dewasa dan Rp. 25.000 untuk anak-anak.

Candi Lempuyangan

Di Pulau Dewata yang mayoritas penduduknya beragama Hindu kita tak akan ada habisnya untuk menemukan pura di setiap jengkal langkah kaki kita. Dari sekian banyak pura yang ada di Bali, Pura Lempuyangan di Bunutan, Abang, Kabupaten Karangasem, jadi salah satu pura yang paling diincar untuk dikunjungi. Tak hanya untuk melihat tempat ibadah yang sarat budaya tetapi juga dipercantik dengan latar pemandangan Gunung Agung dan sorotan matahari saat golden hour saat senja dan subuh hari.

Candi Lempuyangan
Sumber Foto: Donnavdwal

Tempat-tempat incaran di Bali yang ciamik sudah ada nih tinggal buat rencana perjalannya buat pergi liburan ke Bali. Kalau mau merencanakan perjalanan biasanya aku bakal buat rencana itinenary dan budgeting-nya. Budget terbesar kalau traveling biasanya ada di akomodasi nih, tiket pesawat dan penginapan. Aku harus mulai hunting dan cek promo tiket pesawat ke Bali dari sekarang.

Pegipegi.com bisa jadi salah satu rekomendasi platform pemesanan tiket pesawat yang bisa kita coba nih. Dari sisi user experience, menurutku PegiPegi ini mudah dan sederhana untuk digunakan, semua informasi penting terpampang jelas di laman utama web-nya. Mulai dari pencarian tiket pesawat, kalender promo, harga acuan pesawat tiap hari, promo bulanan tiket pesawat, dan informasi-informasi dasar seputar daerah tujuan. Misalnya saja, lokasi bandara, transportasi bandara, terminal bandara, pajak bandara, informasi umum, tips bepergian dan rute penerbangan. Semuanya bisa kita lihat secara mudah dan jelas di laman Pegi Pegi.

Dengan segala kemudahan pemesanan tiket pesawat dan daftar destinasi incaran selama liburan ke Bali sudah ada nih, tinggal atur waktu dan tempat perjalanannya nih! See you soon Bali!



Honor 10 Lite, Hape Pilihan Buat Traveling

Selamat datang bulan Maret! Bulan yang sudah dipenuhi dengan beberapa agenda penting dalam kalendarku! Akhir pekan pertama bulan Maret aku sudah harus terbang ke Palembang untuk urusan business trip. Perjalanan singkat selama dua hari ini, sungguh minim persiapan! Soalnya, seminggu ini memang sedang penuh-penuhnya load kerja di kantor plus badan sudah drop beberapa kali! Ya, sudah, berangkat ke Palembang, dengan persiapan ala kadarnya.

Walaupun, persiapan minim dan kondisi masih kurang fit, tetep dong aku masih mikirin device yang mudah dibawa tak merepotkan dan punya kualitas bagus buat mengabadikan momen-momen yang tak bisa terulang dua kali selama perjalanan. Misalnya saja, perjalanan kali ini adalah perjalanan pertamaku ke Kota Pempek, tentunya aku tak mau melewatkan setiap momen seru di sini!

Selama di Palembang, aku banyak menghabiskan waktu untuk berwisata kuliner, mencicipi dan menikmati ragam kuliner khas Kota Palembang, yang tentu rasanya lebih otentik dibandingkan ketika kita memesannya di Ibu Kota. Sejauh ini, aku sudah mencicipi lemang yang dicocol dengan sambal, rasanya lebih gurih dan enak disbanding lontong, pempek, pentol ikan, Mie Celor 26 yang hits di Palembang, lenggang panggang yang dimasak dengan balutan telur, nasi goreng samin, tekwan full isi mie soun, pempek pastel yang berisi papaya muda dan es kacang merah yang rasa manisnya masih bersisa hingga santapan sore kala itu berakhir di Pempek Beringin.

Wisata Kuliner Palembang

Lemang & Pempek

Nasi Goreng Samin & Lenggang Panggang
Cobain Pentol Ikan


Tentunya, aku selalu ingin meng-capture beragam kuliner khas Kota Palembang itu, sebagai catatan dan cerita dong. Dan, aku harus mencari gadget yang sesuai sama kebutuhanku meng-capture momen-momen ini. Dan, ternyata ada gadget yang baru diluncurkan tanggal 27 Februari lalu. Apalagi kalau bukan Honor 10 Lite. Honor 10 Lite, menjadi produk terbaru andalan Honor yang diandalkan karena tipis, ringan dan punya ketangguhan 24 MP AI Selfie! Cocok banget deh buat kebutuhan foto-foto!

Honor 10 Lite memiliki layar FHD berukuran 6.21 inch (2340 x 1080 pixel) dan berjalan menggunakan sistem operasi EMUI 9.0. Sementara untuk prosesornya, smartphone ini dilengkapi Huawei Kirin 710 octa core dan didukung oleh GPU Turbo 2.0 serta memiliki RAM 4GB/64GB.


Honor 10 Lite

Mau mencoba memikirkan membeli Honor 10 Lite dan masih bingung spesifikasinya seperti apa? Coba cek informasi berikut ya!

Spesifikasi HONOR 10 Lite
Colors:
Sky Blue
Midnight Black
Vibrant Gradient Color

Display:
DewDrop FullView Screen
6.21 – inch 2340 x 1080 pixel FHD display
Over 90% screen-to-body ration
19.5:9 bezel-less display
Multi touch-sensitive screen

Processor dan Memory:
Huawei Kirin 710, Octa Core (4 x Cortex A73 2.2 GHz + 4 x Cortex A53 1.7 GHz)
RAM: 4 GB
ROM: 64 GB
GPU Turbo 2.0

Software:
EMUI 9.0 (Based On Android 9)
Front Camera:
24 MP AI Front Camera
F/2.0 aperture
AI recognition of 8 scenarios
4-in-1 light fusion technology exposure compensation technology.
3D Potrait lighting with multiple lightning option
Soft Lightning
Butterfly Lightning
Split Lightning
Classic Lightning
Stage Lightning

Rear Camera:
13MP + 2MP Kamera utama
F/1.8 + F/2.4 Aperture
Handheld night photography enabled by Ai Powered Image stabilization (AIS)
AI Portrait mode

Baterai:
3400 mAh
3G Call standby Up To 19 Jam
Standbye Time : Up To 612 Jam

Interface:
Headset Type 3.5mm
Micro USB
Nano-SIM or MicroSD card slot

Sensors:
Fingerprint sensor
Proximity Sensor
Ambient light sensor
Digital Compass
Gravity Sensor

Price:
IDR 3.299.000

Gimana, sudah tertarik membeli Honor 10 Lite jadi gadget pilihan buat nemenin kamu traveling? Jangan lupa siapin budget ya, mumpung habis gajian kan :)







Atur Perlindungan Pendidikan Anak dengan HappyEdu

Jaman sekarang biaya pendidikan mahal sekali ya apalagi kalau tinggal di Ibu Kota. Oleh karena itu, perencanaan pendidikan anak di masa depan juga seharusnya sudah mulai dipikirkan sedari sekarang, apalagi usia (ku) sudah semakin dewasa dan tanggung jawab-tanggung jawab kebutuhan rumah tangga akan segera datang dan tak bisa dielakkan.



Karena itu, sedari sekarang aku juga harus mulai memikirkan pos-pos biaya untuk pendidikan anak. Karena pendidikan sangat penting buat ku. Aku bisa bertahan dan berkembang di Ibu Kota selama satu dekade ya karena pendidikan. Makanya aku sangat concern dengan pendidikan untuk anak-anakku kelak. Mereka harus mendapatkan pendidikan yang terbaik dan jangan sampai terputus di tengah jalan.

Selain perencanaan keuangan untuk pos biaya pendidikan, aku juga mulai mencari-cari informasi layanan perlindungan pendidikan anak. Salah satu yang cocok adalah layanan HappyEdu dari Happyone.id. HappyEdu ini memberikan perlindungan utama berupa santunan pendidikan serta jaminan pendidikan untuk anak-anak apabila tertanggung utama meninggal dunia. Premi dari layanan ini juga cukup terjangkau. Lebih baik menyiapkan perlindungan pendidikan anak sedari awal bukan? Jangan sampai terlambat untuk menjaga kebutuhan pendidikan untuk masa depan anak kita kelak.


HappyEdu ini diilengkapi dengan beberapa manfaat tambahan lainnya, yaitu:

  1. Santunan meninggal dunia atau cacat tetap keseluruhan akibat kecelakaan;
  2. Santunan rawat inap di rumah sakit akibat kecelakaan (minimal 5 hari dirawat berturut-turut);
  3. Tunjangan kehilangan pendapatan karena cacat tetap keseluruhan;
  4. Santunan biaya pemakaman.

Adapun Syarat dan Ketentuan Umum dari HappyEdu seperti ini:

  1. Berlaku 24 (dua puluh empat) jam sehari di manapun di seluruh wilayah teritorial Republik Indonesia atas risiko kecelakaan diri yang tidak dikecualikan dalam polis;
  2. Diperuntukkan bagi usia lebih dari 17 hingga 64 tahun;
  3. Periode asuransi berlaku selama 1 tahun;
  4. Memiliki anak kandung yang sah secara hukum usia 1 – 21 tahun;

Ada juga jenis perlindungan HappyEdu Micro. Yakni asuransi mikro yang memberikan perlindungan berupa santunan biaya pendidikan untuk anak apabila tertanggung utama meninggal dunia karena kecelakaan, tunjangan perlengkapan sekolah apabila tertanggung utama meninggal dunia karena kecelakaan, dan santunan biaya pemakaman karena kecelakaan.

Cara pembelian HappyEdu juga mudah tinggal pilih premi atau perlindungan yang diinginkan, mendaftar dan mengisi data diri, membayar premi yang sudah dipiluh dan polis sudah diterima melalui email atau pun via platform happyone.id.

Jadi, sudah ada pilihan perlindungan pendidikan untuk anak yang aman dan bikin happy masa depan dan pendidikan anak bukan? Tunggu apa lagi, alokasikan anggaran untuk perlindungan pendidikan anak sedari sekarang.

Sudah siap melindungi pendidikan anak di masa depan?

Merencanakan Tempat Tinggal Impian

Setelah hampir sepuluh tahun tinggal merantau di Ibu Kota, makin hari aku semakin memikirkan untuk merencanakan memiliki tempat tinggal sendiri di kota rantau ku ini. Sepertinya, aku memang tidak bisa terlepas dari Kota Jakarta ini, kota yang katanya kejam seperti ibu tiri, tapi nyatanya aku aku tak bisa terpisahkan dari kota ini. Kota yang sudah memberikan ribuan pelajaran asam garam kehidupan.

Di usia yang semakin dewasa ini, merencanakan tempat tinggal impian di Kota Jakarta akan menjadi daftar resolusi 2019 deh. What next? Mikirin jenis tempat tinggal seperti apa yang jadi impian, merencanakan budgetingnya dan mikirin pula perlindungan tempat tinggal impian masa depan ini.

Thinking of Happy Home for (Our) Future Life

Tempat tinggal impian yang ada di benakku sejak dulu adalah, rumah minimalis dengan nuansa warna pastel, dilengkapi dengan perpustakaan mini di sudut ruang tamu, serta ruang kerja yang santai nan nyaman, tak lupa taman kecil yang memberikan suasana asri dilengkapi dengan ayunan. Tempat tinggal yang ku impikan sejak dulu, untuk masa depan (kita) ke depan?

Gambaran tempat tinggal sudah ada, selanjutnya rencanakan budget-nya untuk bisa merealisasikan tempat tinggal impian ini. Salah satu cara yang ku lakukan ya menyisihkan sebagaian pendapatan untuk pos rumah impian. Tak lupa, rajin mencari informasi properti dan perumahan yang cocok dengan rencana tempat tinggal impian dan budget.

Sebagai seorang wanita karir yang mungkin lebih banyak menghabiskan waktuku di luar dengan segudang pekerjaan dan project aku juga tak mau melalaikan perlindungan tempat tinggal impian dari hal-hal buruk, misalnya saja kebakaran. Nah, salah satu perlindungan yang bisa kita pilih untuk perlindungan tempat tinggal ya layanan HappyHome dari Happyone.id

HappyHome akan memberikan perlindungan rumah kita dari akibat terjadinya FLEXAS atau Fire, Lightning, Explosion, Impact of Aircraft and Smoke. Jadi semakin tenang kan sama perlindungan rumah dari HappyHome.

Jakarta Humanity Festival: Jejak-Jejak Kemanusiaan Millenial

Minggu, 27 Januari 2019 rasanya menjadi hari yang penuh dengan sentuhan kemanusiaan dalam agendaku di awal tahun 2019 ini. Bagaimana tidak? Di hari Minggu pagi, aku sudah beranjak dari kosan menuju Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 di daerah Cipayung, Jakarta Timur. Panti ini adalah tempat yang diurus oleh Bu Tuti beserta rekan-rekannya untuk menangani saudara-saudara kita yang mengalami tuna grahita, atau keterbelakangan mental. Dan, naasnya, mereka ditemukan di jalanan Ibu Kota, tanpa memiliki ingatan tentang keluarga dan dari mana mereka berasal.

Dari kunjungan ini, aku merasa harus terus bersyukur atas kesehatan mental dan kewarasan yang masih diberikan Tuhan untukku. Kunjungan ini juga mengajarkan ku secara langsung bahwa rasa kemanusiaan untuk terus membantu sesama tanpa pandang bulu harus terus dipupuk. 

Tak berselang lama dari kunjungan bakti sosial ke Panti Sosial Bina Laras Sentosa 2, aku pun diberikan kesempatan lagi untuk belajar mengasah dan membangun kemanusiaan lewat Jakarta Humanity Festival yang diselenggarakan Dompet Dhuafa di Loop Station, Jalan Mahakam, Jakarta Selatan. Ada beberapa cerita dan kisah-kisah menarik tentang "Kemanusiaan Millenial" di sini.

Suasana pertama yang ku temui ketika melangkahkan kaki ke area pameran "Humanity Exposure" adalah suasana dan cerita bencana di balik pameran foto-foto bencana yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia belakangan ini. Deretan foto yang terpampang di dinding-dinding menceritakan kita bagaimana suasana kebencanaan di Palu, Sigi dan Donggala, Lampung dan Banten, bencana di Sukabumi dan bagaimana respon dan recovery tim dan relawan Dompet Dhuafa di lokasi kebencanaan.


Pendidikan Kemanusiaan Sedari Dini

Selain, cerita-cerita kebencanaan yang digambarkan melaui deretan foto, ada momen-momen langsung yang patut direkam dan ku ingat. Salah satunya adalah pendidikan kemanusiaan sedari dini untuk anak-anak kita kelak. Sore itu, aku melihat seorang Bapak yang menggendong anak balitanya mengunjungi pameran Jakarta Humanity Festival, dan memperlihatkan foto-foto kebencanaan pada sang balita. Sang bayi pun memandangi foto-foto itu dengan khidmat. Betapa, pendidikan kemanusiaan pun harus diajarkan sedari dini, agar kelak anak-anak kita semua bisa mengerti dan memahami pentingnya kemanusiaan.


Antusiasme Millenial di Area Humanity Exposure

Kata siapa kaum milenial kurang peka dengan isu kemanusiaan? Dari sekian banyak pengunjung Jakarta Humanity Festival yang ku temui di Jakarta Loop Station, sebagian besar adalah kelompok milenial. Entah, apa pun motif di balik kunjungan mereka. Paling tidak, mereka sudah bergerak, menghampiri dan memberikan perhatian pada kegiatan ini. Sebuah, benih-benih rasa kemanusiaan yang ku lihat dari kelompok milenial yang juga harus terus dipupuk.

Di penghujung acara Jakarta Humanity Festival, Dompet Dhuafa pun menggandeng para public figure milenial yang concern dengan isu-isu kemanusiaan dan sudah turut mendukung Dompet Dhuafa selama ini. Enaw, Senar Senja, Chikita Fawzi, Hanggini dan yang paling ku tunggu Mas Is menyumbangkan lagu-lagu dan karya mereka untuk donasi kemanusiaan Jakarta Humanity Festival. 

Mas Is on stage Sound of Humanity - Jakarta Humanity Festival

Alunan irama dan lagu kemanusiaan dinyanyikan malam ini di atas panggung Sound of Humanity. Mas Is tampil di penghujung acara Sound of Humanity dengan lagu-lagu yang ku nanti! Malam itu, dia bisa menyihir kami dalam alunan-alunan lagunya dan mendorong kami untuk jangan takut memberi dan berbagi untuk kemanusiaan. Sisihkanlah sebagian dari apa yang kita punya, tak peduli seberapa besar yang kita beri, itu akan menjadi sangat berarti dan berharga bagi mereka yang membutuhkan dan menerima bantuan. Golongan milenial yang lekat dengan gadget dan teknologi pun sudah semakin dimudahkan dengan layanan donasi Dompet Dhuafa via GO-PAY! Sudah semakin mudah untuk berbagi bukan? 

Donasi Dompet Dhuafa via GO-PAY