Tetap Produktif Dimanapun dengan ACER Swift 5

Kamu pernah ga sih merasa kesulitan untuk tetap aktif dan produktif selama bepergian atau pun saat menjalani tugas keluar kota? Baik karena gadget yang kurang mendukung atau pun karena koneksi internet yang lambat. Aku sendiri sering merasakan kesulitan. Sebagai seorang Social Media Officer (SMO) sebuah Food and Beverage Company plus travel blogger, hal yang paling menyulitkan adalah laptop besar dan berat yang harus dibawa untuk memproduksi konten atau pun mengecek berbagai kebutuhan konten dari perusahaan.

Seorang SMO, tentunya tidak bisa mematuhi aturan jam kerja nine to five - Sunday to Friday, karena aktivitas online sosial media yang harus diurus almost 24 hours a day, and 7 days a week. Kebayang dong, gimana ribetnya SMO di malam hari dan akhir pekan, apalagi kalau lagi jalan-jalan, kalau tidak memiliki gadget mumpuni yang mendukung kerja secara mobile?

Kesulitan dan keribetan yang aku alami sebagai mobile person sepertinya akan bisa teratasi dengan kehadiran ACER Swift 5. Laptop super tipis ini memiliki layar sentuh 14 inchi yang dapat menunjang pekerjaan secara maksimal dengan berat kurang dari 1 kg! Ringan sekali kan?!

ACER Swift 5, Effortless Elegance Laptop

ACER Swift 5 ini merupakan produk terbaru ACER dalam rangkaian Produk Thin and Light. Ga salah sih, ACER Swift 5 ini dibilang Thin and Light, karena memang super tipis dan super ringan! Selama bepergian tentunya tidak akan memberatkan dan cukup diselipkan dalam hand bag atau pun back pack. Laptop ringan kurang dari 1 kg ini cocok sekali digunakan oleh pengguna yang memiliki produktivitas dan mobilitas tinggi seperti SMO, travel blogger, freelancer, businessman dan para karyawan yang sering bertugas keluar kota.

Selain menunjang produktivitas, ACER Swift 5 merupakan Effortless Elegance Laptop yang juga mendukung gaya dan lifestyle penggunanya. Jadi fitur apa aja ya yang mendukung produktivitas dan mobilitas para penggunanya? Check this out!
  • Laptop 14 Inch ini difasilitasi layar sentuh Full HD IPS;
  • Dengan ACER Intelligence, ACER Swift 5 bisa mengoptimalkan penyesuaian warna dan kecerahan layar;
  • Mata kita juga bisa tetap nyaman selama menatap laptop karena teknologi Acer Bluelight Shield ;
  • Kamu mau kemanan dokumen di dalam laptop terjaga? Tenang, ACER Swift 5 dilengkapi dengan sensor fingerprint! Ini akan memaksimalkan keamanan akses ke dokumen-dokumen di dalam laptop;
  • Bagi pengguna yang memiliki dokumen-dokumen dengan ukuran besar, laptop ini dilenggapi dengan penyimpanan SSD up to 1 TB (untuk di Indonesia kapasitas penyimpanannya 512 GB) dan memori LPDDR3 up to 16 GB, jadi mesinnya tetap cepat dan responsif;
  • ACER Swift 5 dilengkapi dengan Intel Wireless-AC 9560 yang bisa maksimal kualitas streaming! Enak kan buat nonton film, vlog dan konten-konten video menarik lainnya;
  • Laptop ini dapat memudahkan pengerjaan tugas-tugas kantor, nonton video, surfing website karena dilengkapi 8th Gen Intel Core i7 Processor;
  • Dengan antena wireless 802.11ac, laptop ini akan menunjang dan mempertahankan sinyal wireless yang kuat dan konsisten. Cocok banget kan untuk pekerja jaman sekarang yang selalu terhubung dengan internet;
  • Dilengkapi dengan Windows 10 yang multitasking, sehingga kita bisa mengerjakan beberapa hal secara cepat dan efisien.
Menarik sekali bukan? Kalau mau tahu lebih lanjut tentang fitur-fitur dan keunggulan ACER Swift 5 bisa lihat di sini ya.

ACER Swift 5, Super Tipis & Ringan!

This super thin and light laptop dibanderol seharaga IDR 19.999.000. Dengan berbagai fitur dan fasilitas yang melekat dalam ACER Swift 5 menjadikannya laptop premium terbaik masa kini. Sebagai produk keluaran ACER tentunya laptop Swift 5 ini tak perlu diragukan lagi. Sebagai salah satu perusahaan ICT terkemuka di dunia, ACER fokus untuk menyatukan hardware, software dan layanan saling menyatu untuk membuka kemungkinan dan kesempatan baru bagi konsumen dan bisnis. Sudah bersiap memiliki laptop paling ringan ini? Segera kunjungi layanan purna jual ACER yang telah tersebar di 81 kota di Indonesia ya.

Swift 5, ACER Thin and Light

Keseruan Sehat Bareng Asian Games 2018

Bulan Agustus tahun 2018 menjadi momen yang sangat penting dan berharga bagi Indonesia. Selain, kita merayakan Hari Kemerdekaan ke-73 di tanggal 17 Agustus 2018, keesokan harinya pun, kita menyambut dengan penuh suka cita dan kegembiraan ajang olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018. Untuk menyambut dan turut menyemarakkan serta mendukung Asian Games 2018, aku ikut serta dalam helatan acara "Ngumpul Sehat Olahraga Tanpa Alat / Kalistenik" bersama dengan teman-teman Medialogy.

Seminggu menjelang opening Asian Games, tepatnya pada hari Sabtu, 11 Agustus 2018 di Kolega Artworking Space Antasari, kami dikenalkan dengan trivia-trivia dan fun facts tentang Asian Games 2018. Dan tentunya, kita juga dikenalkan dan diajari olahraga tanpa alat atau kalistenik bersama Coach Teuku Aufra Maretto.

Jadi, kalistenik merupakan olahraga yang bisa kita lakukan di mana pun kapan pun, bahkan di kantor, dan tidak terlalu membutuhkan banyak waktu. Semudah kita melakukan peregangan tangan dan kepala karena sudah terlalu banyak mengetik dan berhadapan dengan layar komputer. Bisa juga, kita berjalan-jalan memutari area kantor selama 20 detik setelah 20 menit duduk manis di kursi kantor. Hal ini perlu banget dilakukan loh, karena selama duduk manis itu otot-otot tubuh kita menjadi kaku. Mudah kan jalan-jalan 20 detik aja, demi menjaga kesehatan tubuh. Let's do it from now!

Mau lihat gimana gampangnya olahraga kalistenik? Nih coba lihat foto-foto latihan kalistenik bareng Coach Aufra ini.



Thanks Coach Aufrea dan Medialogy yang ngajarin Kalistenik!

Selain info tentang kalistenik, aku juga mau share ya seputar trivia dan info-info menarik tentang Asian Games 2018 nih.

Motto Asian Games 2018 "Energy of Asia"


Yap, bener banget ya makna "Energy of Asia" yang jadi motto Asian Games 2018. Karena, Indonesia juga besar karena keberagaman budaya dan kebhinekaannya! Apalagi pas nonton opening Asian Games 2018, tergambar lah cuplikan kekayaan budaya Indonesia! Setting latar, tarian, lagu, baju dan semuanya! Perhelatan Asian Games 2018 ini diselenggarakan di dua kota di Indonesia, Jakarta dan Palembang. Ayo warga Jakarta dan Palembang bersiap dan turut dukung Asian Games 2018.

Selama opening Asian Games 2018, aku juga kepo kan siapa aja atlet-atlet kita yang akan bertanding di 40 cabang olahraga yang dipertandingkan selama dua minggu! Nah, berikut beberapa atlet favoritnya aku!


Duh ini meme dari Medialogy cuanet sih! Wu-Shu Be Mine?
Cek meme-meme lucu lainnya di sini


Nah, mereka berdua atlet favoritku sejak ngulik-ngulik info Asian Games 2018. Suka Defia sama Lindswell karena mereka berdua gadis-gadis cantik cabang olahraga beladiri. It's super cool I think :D

Dan sampai sekarang Indonesia sudah mendapatkan 6 medali emas, 4 medali perak dan 7 medali perunggu. Dengan 17 medali yang sudah didapatkan para atlet Indonesia, kini Indonesia menduduki peringkat kelimat dari deretan 10 besar perolehan medali sementara di Ajang Asian Games 2018. Semoga sampai penutupan di tanggal 2 September 2018 pekan depan, para atlet Indonesia terus bisa mengerahkan kekuatan dan mengukir prestasi yang gemilang untuk Indonesia ya!

Daftar 10 Besar Peraih Medali Asian Games 2018


Kamu sudah nonton Asian Games 2018 belum? Buat kamu yang belum nonton dan apalagi tinggal di wilayah Jakarta dan Palembang ayo buruan pesan tiketnya di sini. Jangan sampai kamu melewatkan momen yang langka ini ya! Mendukung para atlet terbaik Indonesia dan melihat langsung ajang olahraga terbesar di Asia di negara sendiri. Jangan lupa turut dukung dan meriahkan Asian Games 2018 via sosial media dengan tagar #AsianGames2018 yhaaaa :)

Wuling Motors, Drive a Better Life at GIIAS 22018

Sejujurnya, aku masih awam dengan dunia otomotif dan tidak terlalu mengenal beragam macam kendaraan dengan berbagai macam mereknya. Hingga akhirnya aku mengunjungi pameran mobil Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD). Pameran ini berlangsung selama 11 hari, 2-12 Agustus 2018.

Tahun ini adalah kali ke-26 GIIAS diselenggarakan. Pameran ini menampilkan beragam kendaraan beserta peralatan-peralatan pendukungnya dan tak lupa pula para produsen kendaraan bermotor yang turut meriahkan pameran ini menunjukan beragam inovasi kendaraan yang selalu mengikuti kecepatan perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman.

Beruntung sekali, aku bisa langsung berinteraksi dengan salah satu produsen kendaraan di GIIAS, Wuling Motors. Wuling Motors adalah produsen kendaraan dari China dan sudah mengembangkan sayap bisnisnya ke Indonesia sejak tahun lalu. Dengan semangat Drive for a Better Life, Wuling Motors menceritakan kisah Wuling Motors dan inovasi-inovasi kendaraan yang dikembangkan selama ini di China.

Dian Asmahani dan Mas Indra Prabowo berbagi certa tentang Wuling Motors

Keberadaan Wuling Motors di Indonesia terhitung masih sangat muda, tepat satu tahun bulan ini. Namun, minat dan antusiasme konsumen di Indonesia meningkat dengan pesat. Sejak peluncuran mobil pertama, Wuling Confero, pada tanggal 2 Agustus 2017 lalu, perkembangan dealer Wuling Motors meningkat dengan pesat dari 35 menjadi 80 dealer di seluruh Indonesia.

Wuling Motors merupakan brand yang sudah sangat berkembang di China. Melihat kesempatan besar yang ada, Wuling Motors terus berupaya menciptakan produk mobil yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini Wuling Motors menawarkan mobil keluarga yang berkapasitas besar, nyaman dan murah bagi keluarga di Indonesia yang rata-rata memiliki anggota keluarga dalam jumlah besar. 

Wuling Confero, diluncurkan 2 Agustus 2017

Wuling Cortez, diluncurkan 8 Februari 2018

MVP Wuling merupakan MVP murah yang dibanderol dengan harga Rp. 134.000.000,- hingga Rp. 198.000.000,- saja. Kalau kamu membeli mobil-mobil ini di GIIAS, maka kamu juga akan mendatpkan beragam promo undian berhadiah 1 unit Conferos Anniversary Spetial Edition, 2 iPhone X, 20 Oppo, puluhan voucher MAP, dan ratusan kartu e-toll. Jika kamu mencari mobil MVP murah dengan kualitas bagus, Wuling Motors bisa menjadi pilihanmu.

Seperti visi yang dibawa oleh Wuling Motors, DRIVE, GROW, dan PROGRES, Wuling Motors tidak hanya menawarkan Wuling Confero dan Wuling Cortez yang bermuatan besar, di pameran GIIAS juga ditampilan Wuling E 100. Mobil mini berkapasitas 2 orang dengan beragam variasi warna yang bisa disesuaikan dengan keinginan dan berdaya listrik! Menarik sekali bukan?

Di antara semua mobil yang dipamerkan, jujur aku jatuh hati dengan Wuling E 100. Sayangnya, mobil ini belum bisa masuk ke Indonesia karena masih terkendala dengan peraturan mobil listrik. Mungkin dengan perkembangan tuntutan teknologi dan kebutuhan masyarakat mobil ini bisa masuk ke Indonesia tahun depan ya? Semoga!


Are you ready to drive with me with Wuling E 100?

Berminat dan tertarik melihat-lihat dan melakukan test drive mobil Low MVP? Kunjungi saja booth Wuling Motors di GIIAS ICE BSD Hall 6C.


Lokasi Wulling Motors di GIIAS 2018: ICE BSD Hall 6 C
Jalan BSD Grand Boulevard Raya No. 1, BSD City, Pagedangan, Tangerang, Banteng, 15339

Menjejakkan Kaki di Observatorium Booscha

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata Booscha? Bandung? Lembang? Atau Petualangan Sherina?



Jujur, sebagai anak rantau dari daerah yang awalnya hanya bermain-main di sekitaran Jakarta saja, saat itu aku masih sangat awam dengan kota Bandung. Hingga akhirnya aku bekerja di lembaga penelitian yang berpusat di Kota Bandung. Karena hal ini aku jadi sering melakukan kunjungan kantor ke Bandung.

Pada suatu kesempatan, aku bersama rekan-rekan kantor berkunjung ke Observatorium Booscha di Lembang, Bandung, untuk menghadiri diskusi perbintangan dan kalender Sunda. Seketika mendengar undangan ke Booscha, aku riang gembira dan teringat film Petualangan Sherina sewaktu kecil. Masih terngiang bagaimana Sherina bisa membantu Sadam saat adegan penculikan di Booscha.

Jadi, apa saja sih yang bisa kita lihat dan pelajari di Observatorium Booscha?

Observatorium Booscha sudah berdiri cukup lama, dibangun sekitar tahun 1923-1928, pada masa kolonial Belanda. Observatorium ini digunakan bagi para peneliti untuk mempelajari segala hal yang berhubungan dengan astronomi. Kalau begitu, sudah terbayang bukan, observatorium ini pastinya menyimpan peralatan-peralatan untuk mengamati bintang-bintang dan benda-benda angkasa lainnya.
Sejauh ini ada 10 teleskop yang aktif dan masih digunakan. Di antara 10 teleskop yang ada, teleskop ganda Zeiss dan teleskop Bamberg adalah teleskop yang paling populer dan paling menarik minat para pengunjung.

Teleskop ganda Zeiss adalah teleskop bintang raksasa di bawah naungan atap kubah raksasa yagn bisa dibuka tutup. Teleskop ini juga ditopang di atas lantai yang bisa dinaik-turunkan untuk menyesuaikan posisi teleskop dalam meneropong bintang.

Teleskop Ganda Zeiss


Lain halnya, dengan teleskop ganda Zeiss yang bisa kita gunakan pada siang hari, teleskop Bamberg dapat kita gunakan pada malam hari. Teleskop ini ditempatkan di bangunan bawah tanah dengan atap melengkup yang dapat dibuka juga untuk meneropong langit malam.

Setahuku, observatorium ini menjadi laboratorium bagi mahasiswa astronomi dan para astronom dari Institut Teknologi Bandung. Untuk berkunjung ke Booscha dan melihat langsung beragam teleskop yang ada di dalamnya, kita perlu memperhatikan jadwal kunjungan yang disediakan.
Bagi instansi / sekolah / organisasi bisa melakukan kunjungan pada hari Selasa-Jumat. Buat perorangan juga bisa masuk yaaa, di hari Sabtu jam 09.00-13.00 WIB. Di hari Minggu dan Senin, observatorium ini tidak menerima kunjungan. Kalau kamu mengatur jadwal kunjunganmu kamu bisa melakukan ke website https://bosscha.itb.ac.id/id/.

Observatorium Booscha juga menerima kunjungan malam di bulan kemarau (April-Oktober). Pada waktu ini para pengunjung bisa mencoba meneropong bintang-bintang di malam hari.

Our Happiness from Booscha :))


Observatorium Bosscha
Lokasi: Jalan Peneropong Bintang, Lembang
Jam kunjungan siang untuk perorangan: Sabtu 09.00 – 13.00
Harga tiket kunjungan siang: Rp15.000
Harga tiket kunjungan malam: Rp20.000


Sehari Menjelajah Kebhinekaan

Suatu malam, aku melihat informasi di linimasa twitter tentang “A Walk to Understand the Diversity of Beliefs, faiths, and Religions in Indonesia.” Sungguh, aku ingin sekali ikut serta dalam perjalanan itu, untuk menjelajahi keberagaman kepercayaan di Indonesia dengan menyambangi rumah-rumah ibadah berbagai agama dan kepercayaan di Indonesia. Sayangnya, saat itu aku belum berjodoh dengan kegiatan tersebut. Terbesit rasa kecewa dan keinginan untuk mencari kegiatan serupa.

Dan, Tuhan memang maha baik, di tengah kekecewaan dan keinginan yang tak terbendung untuk menjelajahi beragam tempat ibadah, klub buku dan blogger dari Backpacker Jakarta menyelenggarakan kegiatan sehari menjelajah kebhinekaan yang dikemas dalam acara “Walking Diversity Tour.”

Pagi itu, di saat warga di luar DKI Jakarta melakukan Pilkada, kami para pekerja yang mendapat keuntungan libur dadakan karena Pilkada, langsung memanfaatkan kesempatan ini buat melangkahkan kaki untuk menjelajah kebhinekaan nusantara yang terepresentasikan melalui tempat-tempat ibadah di Jakarta. Rabu, 27 Juni 2018, untuk pertama kalinya aku menjejakkan kaki di pura, gereja dan kuil kepercayaan khrisna, rumah ibadah yang bukan menjadi tempatku bersujud dan menengah kepada Tuhan.

Tempat pertama yang didatangi pagi itu adalah Pura Adhitya Jaya di Rawamangun, Jakarta Timur. Pura ini menjadi pura terbesar di Jakarta yang menjadi tempat peribadatan umat Hindu memanjatkan doa pada Sang Hyang Widhi. Sebuah tempat ibadah yang mengesankan suasana Bali dengan segala keasrian, kesejukan dan kekentalan budayanya.

Kunjungan ke pura ini menjadi sangat berkesan dan terasa berbeda dengan kunjungan-kunjungan lain. Dalam kunjungan ini kami dapat bertukar sapa dan berdialog langsung dengan Pandita Agung Graha. Pesan-pesan sederhana namun sangat erat dan lekat dengan keseharian kita sebagai umat manusia menjadi bahan diskusi kami pagi itu. Sebagai umat manusia, apa pun agama yang diyakini dan dianut, kita memiliki perannya masing-masing baik kepada sesama umat manusia atau pun kepada Tuhannya masing-masing. Bisa saja kita adalah seorang anak, pekerja, relawan, tokoh agama, namun kita tetaplah  menjadi umat Tuhan Yang Maha Esa.

Sepasang Umat Hindu Menyembahkan Doa pada Sang Hyang Widhi

Satu pesan yang hingga kini masih ku ingat dari beliau adalah “Ibadah itu urusan kamu dengan Tuhanmu, yang penting niat dan ketulusanmu untuk berdoa.” Ya tentu, bagaimana pun perangai kita, berdoa adalah perihal urusan niat dan ketulusan hati pada Tuhan Yang Maha Mengetahui.

Usai perbincangan dengan Pandita Agung Graha kami beranjak menuju Masjid Ramlie Musofa. Sebuah masjid layaknya Taj Mahal India yang dibangun oleh soerang mualaf Tionghoa. Masjid ini bisa kita jumpai di depan Danau Sunter, Jakarta Utara.

Penamaan Masjid Ramli Musofa ini pun memiliki arti tersendiri bagi keluarga Pak Ramli. Karena, penamaannya diambil dari nama keluarganya.
Ram : Ramli Rasidin
Lie : Lie Njoek Kim
Mu : Muhammad Rasidin
So : Sofian Rasidin
Fa : Fabianto Rasidin



Bersama mereka, Klub Buku dan Blogger, aku menjelajah Kebhinekaan

Kebanyakan dari kita mengenal dan mengetahui lima agama yang diakui pemerintah bukan? Tapi, ada banyak kepercayaan-kepercayaan yang masih hidup dan dijaga oleh para penganutnya di Indonesia. Salah satunya adalah Hare Khrisna (Kesadaran Khrisna).


Kami sempat menyambangi kuil Kuil Sri Nilacala Jagannatha Ksetra Dhama, sebuah kuil untuk beribadah bagi pengantu ajaran Hare Khrisna. Kuil ini berada di Jalan Pasar Baru Selatan No. 7F, Jakarta Pusat. Siang itu, kami dapat sedikit berbincang dengan salah satu tokoh agama di sana. Sayangnya, pengetahuanku belum cukup juga untuk menangkap lebih jauh tentang ajaran ini. Untuk memuaskan rasa penasaranku, aku mencoba mencari berbagai referensi informasi tentang ajaran ini. Sayangnya, informasi yang tersedia di mesin pencari masih sangat minim.

Sedikit informasi yang bisa kudapat dari ajaran ini adalah, Hare Khrisna merupakan kerohanian yang diikuti oleh masyarakat Vaisnava yang didirikan pada zaman peradaban Weda di India. Ajaran kerohanian ini bersumber dari percakapan suci antara Arjuna dengan Persona Tuhan Yang Maha Esa, Sri Khrisna. Makna dari ajaran Hare Khrisna ini adalah Kesadaran akan Persona Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa, Sri Khrisna.

Ajaran ini telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Di Indonesia, ajaran ini disebut Sampradaya Kesadaran Khrisna Indonesia berada di bawah naungan Parisada Hindu Darma. Ajaran ini berpusat di Denpasar.

Peribadatan Umat Hare Khrisna
Foto di ambil di sini

Jika kamu ingin melihat secara langsung, para umat Hare Khrisna beroda, buatlah janji terlebih dulu dengan pengurus kuil Hare Khresna. Maka kamu akan mendapatkan jadwal peribadatan mereka dan mendapatkan waktu kunjungan yang direkomendasikan oleh pihak pengurus Hare Khrisna.

Selanjutnya, kami menuju Gereja Katedral. Sungguh, gereja adalah tempat ibadah yang sangat menarik perhatianku dari dulu. Aku penasaran dengan tempat ini dan ingin sekali memasuki ruangan peribadatannya. Setelah memendam rasa penasaran ini bertahun-tahun lamanya, akhirnya di hari ini aku bisa memuaskan rasa penasaranku.

Muka Gedung Geraja Katedral

Geraja ini adalah gereja yang menjadi tempat peribadatan umat Katholik. Bangunan ini diresmikan pada tanggal 21 April 1901 kental dengan gaya neogothik Eropa. Saat mengunjungi gereja ini aku memasuki ruang ummat yang menjadi tempat peribadatan utama umat Katholik di gereja ini, Goa Maria yang juga menjadi tempat ibadah dan menyerupai Goa Maria di Lourdes Perancis, dan melihat museum katedral sekilas. Karena memang, sangat disayangkan, sore itu museum katedral sedang tidak menerima kunjungan.

Ruang Ummat

Goa Maria

Hari sudah semakin sore, matahari mulai terbenam dan menorehkan warna senja di ufuk barat. Dan kami pun mengakhiri jelajah kebhinekaan ini di Masjid Istiqlal yang berada tepat di seberang Gereja Katedral. Sebuah gambaran kebhinekaan dan toleransi yang indah di Nusantara!

Selamat memaknai kebhinekaan dan memupuk rasa keberagaman.