Dari Aceh hingga Barcelona, Travel Wish List yang Ku Impikan

Aceh, Kota Penuh Cerita dalam Memori

Aceh, Aceh, Aceh, Aceh menjadi kota yang selalu ku sebut pertama kali, kalau ditanya "Kamu ingin jalan-jalan kemana?" Ya tentu, Aceh menjadi kota yang ingin aku sambangi bukan karena tanpa alasan ya. Selama ini, setiap aku jalan-jalan atau pun bertugas ke luar kota kurang lebih 75 persennya berkunjung ke Indonesia bagian tengah dan timur. Jarang sekali aku bertandang ke Pulau Sumatera. Yang ku ingat aku baru menginjakkan kaki di tanah Padang, Jambi dan Palembang. Sedangkan aku sudah pernah ke Sorong dan Fakfak, anggap saja itu adalah titik paling timur Indonesia. 

Di kepalaku, terngiang sekali jingle nya Indomie, mie instant sejuta umat itu, "Dari Sabang sampai Merauke, dari Timor sampai ke Talaud, Indonesia tanah airku, Indomie seleraku", ssstt, jangan bilang kamu bacanya sambil nyanyi yaa! Hahahah. Makanya aku tuh ingin sekali menginjakkan kaki di tanah Sabang, supaya genap ceritanya sudah menginjakkan kaki dari Sabang sampai Merauke, meskipun hamparan provinsi lainnya yang membentang antara Sabang hingga Merauke masih belum sepenuhnya ku singgahi, hehe.

Masjid Baiturrahman, salah satu ikon Kota Aceh
Sumber Foto: Visit to Aceh


Selain alasan itu, ternyata aku punya banyak cerita unik dan menarik tentang Aceh, jadi semacam punya ikatan emosi aja sama Aceh, meskipun aku belum pernah kesana. Pertama, Desember 2004, saat Aceh mengalami tsunami, dan aku terbaring di ranjang Rumah Sakit Dr. Soesilo Slawi pasca kecelakaan motor. Aku pingsan berhari-hari, dan saat aku terbaring sajian tayangan televisi tak lain adalah berita bencana Tsunami Aceh, sontak aku langsung menangis, entah, rasa yang berkecimuk tentunya. Rasa syukur aku masih hidup, karena memang aku tak ingat apa pun atas kejadian kecelakaan itu. Atau pun rasa iba atas bencana yang maha dahsyat waktu itu, sudah barang tentu emosinya yang memang mellow disertai kondisinya yang terbaring di Rumah Sakit, membuat ku menangis tersedu-sedu.

Kedua, coba deh baca kisah perjalanan Safari Bhakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS) ku saat kuliah. Selama 24 perjalanan bersama para TNI AL, aku nge fans! ya atau jatuh hati ya dengan seorang Pilot Heli TNI AL, namanya Mas Fery, wah aku masih ingat loh! Dan dia pun dari Aceh dan salah seorang penyintas dari musibah 2004 silam.

Masih ada cerita unik lainnya tentang Aceh, tapi cukup kusimpan dulu lah ya, hehe. 


Mentawai

Duluuuuuuuuu, aku mengira adalah tempat dimana Suku Dayak bermukim di Kalimantan! Dan ternyata aku salah, hahha! Ternyata Mentawai merupakan kepulauan di Sumatera Barat! Cerita ini pun baru ku sadari ketika aku berkunjung ke Padang dan bercerita dengan pegiat budaya tato Mentawai.

Mengapa Mentawai menjadi salah satu travel wish list? Karena rasa penasaranku tentang tato Mentawai! Asal kamu tahu, tato Mentawai dikenal sebagai tato tertua di dunia dan sarat makna. Tato sejatinya di peradaban masyarakat dayak menunjukkan jati diri dan derajat sosial juga. Banyak arti-arti yang tersembunyi di balik goresan tato mentawai.

Tato Mentawai juga menjadi simbol keseimbangan alam, setiap objek alam seperti batu, hewan dan tumbuhan diabadikan di atas kulit tubuh suku dayak Mentawai. Ketika anak laki-laki memasuki masa pubertas di usia 11-112 tahun, tetua suku Mentawai yang disebut sebagai Sikerei dan Rimat (kepala suku) akan menentukan waktu pelaksaan tato.

Barcelona

Wah kenapa tiba-tiba ke Barcelona ya? Apakah aku pencinta bola? Dan ingin ke stadium Barcelona? Oh tentu tidak! Hahhaha. Pilihan Barcelona datang karena sekelibat memori drama Meteor Garden yang versi Taiwan ya! Drama yang rutin aku tonton saat SD atau semasa SMP deh. Drama ini selalu ku nanti setiap malam, aku nonton sendiri di saat yang lain sudah tidur. Selain itu juga karena faktor bahasa, Ibu, kakak, adikku, tidak suka nonton tayangan tv berbahasa asing, katanya "males, engga tau mereka ngomong apaan" hehee.

Bayangkan ya, tayangan tv yang ku tonton belasan tahun silam tapi masih terpatri sampai sekarang, scene Sancai ke Barcelona bersama Dao Ming Tse, dan meminum air dari air mancur "Font de Canaletetes" agar bisa kembali lagi sampai sekarang masih ada di memori ku! Hahahha. Karenanya aku penasaran dan ingin ke Barcelona dan mendatangi air mancur itu. Dan setelah ku ingat-ingat, seperti sewaktu kecil selagi menonton scene air mancur Barcelona, aku pun sembari bermimpi, "wah aku ingin kesana!"

Scene Meteor Garden "Sancai meminum air mancur Font de Canaletes"

Font de Canaletes Barcelona
Sumber Foto: Pinterest

Travel wish list yang penuh latar belakang yaa, hahaha. Dan banyak cerita yang bisa ku bagikan lagi kalau aku sudah menyinggahi Aceh, Mentawai atau pun Barcelona! Semoga pandemi segera usai, semoga aku punya rizki berkecukupan untuk memenuhi travel wish list, dan diberikan keleluasaan waktu untuk menyambangi semua tempat itu, daaannnnn semogaaa jalan-jalannya sudah bisa sama pasangan hidup!!! Tolong yang baca ini, aminkan doaku! Hahahah.

Karena pas banget nih, mysterious topic program 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU BPJ bertemakan Single and Happy! So, sampai jumpa di curahan hati seorang single lady fighter alfa-female ini soon ya! 

Nyobain Mandeh, Cita Rasa Padang Asli!

Masakan padaaaannnnggg, siapa yang tak suka? Bisa dibilang kebanyakan orang di lingkunganku ya suka atau suka banget sama makanan padang. Selain resep dan racikan masakan ini kaya rempah, juga menggunakan santan kelapa yang menambah rasa gurih dari rasa makanan, yang paling ku suka dari kuliner padang ya paketnya komplit! Nasi, lauk pauk, gorengan, sayuran dan aneka sambal sesuai selera! Paket lengkap banget buat santap siang kan?

Dan, aku baru tau nih ada restauran yang menyajikan cita rasa padang asli di hotel bintang lima! Nama restorannya, Mandeh! Berlokasi di lantai dasar JHL Solitaire, Gading Serpong. Mandeh ini menyajikan menu-menu personal atau pun group package dengan cita rasa padang asli nih, menarik kan. Dan ternyata nama Mandeh adalah salah satu nama pulau destinasi wisata di Sumatera Barat! Wah makanya ga ragu ya kalau Restoran Mandeh, punya slogan "Cita Rasa Padang Asli." 


Kemaren aku cobain dua menu Tambo (paket lengkap) nya Mandeh, Nasi Rendang ala Mandeh sama Nasi Gulai Ayam Hitam ala Mandeh. Pas paket makanannya dateng, aku suka banget dong sama packaging-nya, karena dibungkus rapi menggunakan besek bambu, dan dikemas lucu gemes! Plus, ada notes keterangan chef yang bertugas memasak disertai catatan suhu tubuh dan keterangan kalau proses persiapan, masak, penyajian sampai pengemasannya tuh sesuai sama protokol kesehatan pencegahan Covid-19! Setiap paket makanan pun ada menu card dan thank you card-nya! What a proper and healthy food packaging from Mandeh! Salute!


Packaging and Food Safety Mandeh

Nasi Rendang ala Mandeh



Nasi, rendang ala mandeh, telur balado, daun ubi rebus, sambalado merah, sambal cabai hijau sama kerupuk emping menjadi sajian yang bisa kita nikmati selagi menyantap menu nasi rendang ala mandeh. Aku kan lebih suka nasi pulen ya, dan pas nyobain menu ini emang nasinya pulen jadi semakin menambah selera makan nih. Rendang ala mandehnya? Ajib! Kalau rendang padang jangan ditanya deh, rasanya emang sekaya itu sama aroma rempah dan nampol bumbunya juga! Dagingnya empuk ya jadi ga kesulitan juga untuk dikunyah. Telur baladonya punya rasa pedas dan yang aku suka, sudah terlihat nih dari kuning telurnya pakai telur yang kaya omega, warna kuning pekat dan gurih! Yang kurang menurutku level pedas sambal, maklum kan aku "tim makan pedas!" haha, plus tambahan sayur gulai nangka aja nih untuk melengkapi menu ini!

Nasi Gulai Ayam Hitam ala Mandeh



Dalam paket tambo ini kita bisa menikmati sajian nasi, gulai ayam hitam gulai ala Mandeh, daun ubi rebus, sambalado telur, sambal cabai hijau dan tak ketinggalan kerupuk emping! Di menu ini, tekstur nasinya emang sepulen itu ya, dan dibungkus pakai daun pisang, terasa lebih nikmat! Ayam gulai hitam ala mandeh ini berasa banget yaa rasa gurih santannya, meskipun berwarna hitam pekat, ayam ini engga pahit sama sekali. Tetep ya bakal lebih nampol kalau sambalnya lebih pedas dan ada sayur gulai nangka. Kerupuk emping jadi side-dish favorit menunya Mandeh! 

Order masakan padang dari Mandeh bisa jadi salah satu rekomendasi menu yang bisa kita cicip selama PSBB lanjutan Jakarta nih karena kita lebih baik di rumah aja kan. Karena masakan Mandeh sudah terjamin kualitas, food safety dan penerapan protokol kesehatan selama operasional restaurannya. Info lengkap menu dan promonya bisa cek di instagram @mandehpadangasli ya!

Selain itu bisa juga reservasi dine in kalau PSBB nya sudah berakhir ya selama jam operasional pukul 10.00 - 22.00 WIB di restaurannya langsung yang berada di Lantai Dasar Hotel JHL, Gading Serpong ke nomor 021-39503032 atau 0821-2538-6990 (WA). Ssst, kalau dine in kamu bakal dapat potongan harga 20% loh!




Masak Mie Gomak (Spaghetti) khas Batak gara-gara Corona!

Selama pandemi corona dan aku menjalani self-quarantine bareng temen-temen di mess kantor bener-bener mengubah kebiasaan kami deh. 

Karena memang kami tinggal bersama dan menggunakan fasilitas kantor bersama-sama dan potensi penularan Covid-19 akan lebih mudah makanya management kantor sangat ketat menerapkan stay at home banget deh (means stay di mess kantor ya, bekerja di mess, melakukan hiburan-hiburan di mess, makan-makan di mess), pun kami sangat membatasi diri pergi keluar untuk bertemu orang non urusan kantor termasuk keluarga. Karena bisa saja kami membawa potensi virus dan menularkan ke keluarga atau pun sebaliknya.

Sejak Maret di awal-awal self-quarantine kami jadi sering masak-masakan bareng di dapur setiap hari Minggu. Berbagai resep makanan favorit kami coba satu per satu, mulai dari makanan Asia seperti sushi, bibimbab, tomyam, makanan eropa dan mexico seperti spaghetti, taco, beef griil, dan pasti ke berbagai masakan nusantara salah satunya yang paling sering kami masak: Mie Gomak!

Mie gomak sebetulnya olahan mie khas Batak yang pastinya sarat rempah dan wajib nih pakai bumbu andaliman supaya terasa rasa Batak-nya! hehe. Sepintas kalau mie gomak sudah masak dan di-platting cantik penampilannya akan mirip seperti spaghetti loh! Tapi, buatku mie gomak lebih enak karena sarat rempah dan sesuai sama selera lidahku! Hahaha...

masak on the go!
Masak on the go!

Jadi kenapa sering banget masak mie gomak? Karena hampir seluruh penghuni kantor tuh orang-orang batak dan mie gomak emang seenak itu guys! Buat yang penasaran mau cobain masak mie gomak boleh banget ya di recook resep ini.

Mie Gomak Tumis


Resep Mie Gomak Tumis

Bahan-bahan:

  • 1 L kaldu ayam/sapi
  • 500 ml santan
  • 500 gr mie lidi
  • 5 bonggol Sawi hijau, potong-potong
  • 1 bonggol Sawi putih, potong-potong
  • 1 buah tomat, iris tipis-tipis
  • Protein bisa dipilih sesuai selera: ikan sarden / ayam / daging / telur
  • Minyak goreng secukupnya


Bumbu-bumbu:

  • 5 lembar daun salam
  • 2 batang serai, memarkan
  • 2 ruas jari lengkuas, memarkan
  • minyak goreng secukupnya


Bumbu halus:

  • 10 buah cabe merah
  • 10 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 7 butir kemiri
  • 2 ruas jari kunyit
  • 1 ruas jari jahe
  • 3 sdm andaliman
  • Garam secukupnya
  • Lada secukupnya


Cara memasak:

  • Rebus mie dengan air dan tambahkan 3 sdm minyak goreng hingga masak, tiriskan
  • Panaskan wajan, tuang minyak goreng secukupnya
  • Masukkan bumbu halus hingga kecoklatan dan harum
  • Masukkan bumbu-bumbu
  • Tuang air kaldu perlahan, aduk merata
  • Masukkan protein, aduk merata
  • Tuang air santan, kecilkan api, aduk terus supaya santan tidak pecah
  • Masukkan mie lidi, aduk merata
  • Masukkan sayur perlahan, aduk merata
  • Angkat dan siap disajikan

Karena mie gomak ini banyak banget versinya sesuai daerah di Sumatera Utara dan juga varian mie gomak kuah, tumis dan goreng buat yang mau eksplorasi lebih lanjut bisa di cek kumpulan reset dan cerita seputar Mie Gomak batak di Perpustakaan Budaya Indonesia.

Pas masak-masakan bareng begini, lebih terasa sih ya kerjasama dan kebersamannya plus diselingi canda-tawa jadi mengurangi rasa stres juga. Btw ini, kami kepanasan loh ya masak-masak di dapur sampai minim es Kiko sembari masak, ahahaha.



Lumayan juga ya, selama corona ini aku jadi makin sering masak dan eksplor beragam menu-menu Nusantara plus menu luar juga hehe. Pssst, selama aku masak-masak sendiri belakangan ini, budget makan ku jauh jadi lebih irit loh.

Wujudkan Impian Miliki Hunian Sendiri

Setelah merantau sejak 2009 di Ibu Kota, semakin hari aku semakin merasa pentingnya memiliki hunian sendiri di Jakarta. Kota ini menjadi kota yang punya andil besar buat ku, d  mana selama ini aku mencari ilmu, berkarir, berkarya dan mungkin melanjutkan hari-hari masa depan di sini. Aku pun sering berbicang dengan teman-teman perantau yang juga berkarir di Jakarta, mereka pun memiliki mimi yang sama. Untuk mewujudkan impian hunian sendiri tentu, kita perlu memikirkakn masak-masak perihal lokasi, tipe hunian dan budget untuk membeli huniannya.

Kebetulan sekali di momen-momen gencarnya kegiatan webinar dan aktivitas online aku ikut serta menonton acara live Instagram pengenalan hunian Apple 3 Condovilla. Hunian ini berada di kawasan Jakarta Selatan, di Lebak Bulus tepatnya, lokasi yang cukup strategis di Ibu Kota. Acara live yang dipandu Chika Jessika, Ibu Trisula dan menghadirkan Bapak Jefry Yamin hari Sabtu lalu, sangat menarik! Bapak Jefry menjelaskan kalau hunian ini bertemakan smart and healthy living untuk beradaptasi dengan tuntutan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 dan cocok banget buat jadi hunian millenial!

Hunian Apple 3 Condovilla dilengkapi layanan lift tanpa sentuh dan bisa dioperasikan juga dengan smartphone. Pintu hunian pun didesain dengan layanan digital jadi tidak perlu menggunakan kunci yang berpotensi menjadi tempat bersemayamnya virus corona. New Smart & Healthy Living adalah konsep hunian yg menyelaraskan antara kenyamanan, keamanan, kemudahan serta kesehatan. Di Marketing Gallery Apple 3 sudah ada chubber box, layanan scan shut tubuh tanpa menyentuh badan, spot hand sanitizer ke tangan dan badan kita diberikan ozon cairan pembunuh kuman.



Dan yang penting dan menarik nih, pembukaan nomor urut pesanan (NUP) Condovilla ini dibanderol dengan harga Rp. 898 Juta untuk mendapatkan 2 unit! Nah, kapan lagi kan mendcapatkan hunian di Jakarta dengan nilai di bawah 1 miliar, selain menjadi hunian impian pribadi, apple 3 condovilla juga bisa kita jadikan investasi properti di masa depan.



Sabtu kemarin, 27 Juni 2020, Marketing Gallery Apple3 Condo Villa di Lebak Bulus dibuka, walaupun tidak mengadakan event sehubungan masih adanya PSBB, namun minat dan ketertarikan pembeliaan properti ini sangat tinggi, sudah lebih dari 20 NUP terdata.

Apple 3 Condovilla, berada di Jalan Raya Karang Tengah Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang hanya 5 menit menuju jalan TB. Simatupang & RA Kartini, yang tentunya hanya 5 menit dari MRT Lebak Bulus & MRT Fatmawati.



Apple 3 Condovilla adalah kerjasama dari Java Teakfurn dan Diamondland Development. Hunian ini masuk dalam kategori hunian low-rise Condovilla terdiri dari 6 tower dan masing-masing tower hanya terdiri dari 4 lantai.

Apple 3 Condo Villa, berada di atas tanah seluas 4800 m2 dekat dengan fasilitas sekitarnya seperti Sekolah Al Azkar, Al Izhar, Charitas, Citos, PIM, RS Fatmawati, RS Mayapada, tempat Ibadah dan lainnya. Adapun fasilitas dalam seperti kolam renang, jogging track, gym room, clinic, sky garden, put-put golf dan tentunya Klinik Kesehatan. 

Saat ini harga yang ditawarkan 898 Juta-an mendapat 2 unit. Dan untuk membelinya harus mengambil Nomor Urut Pesanan (NUP) senilai 3 juta untuk 1 unit. 

Info lebih lanjut ;
Trisula H. Sunita – Head of Marcomm 
Diamondland Development
trisula@diamondland.id
+62 81314 600 363

Pengalaman Self Quarantine dan Rapid Test Mandiri

Rasanya mungkin kita sudah bosan ya dengan self quarantine atau karantina mandiri demi mencegah penularan Covid-19 yang sudah jadi momok meresahkan, bukan hanya bagi orang-orang di Indonesia, tapi juga orang-orang di dunia. Berawal dari Kota Wuhan, China pada Desember lalu, hingga akhirnya virus ini masuk ke Indonesia di awal bulan Maret lalu.

Aku masih ingat, momen-momen kepanikan masyarakat karena virus ini sampai-sampai terjadi panic buying masker medis, hand sanitizer, sembako hingga APD (Alat Pelindung Diri), sampai-sampai harganya melangit dan langka di pasaran.

Di momen ini, aku merasa beruntung karena tinggal di mess (sekaligus menjadi Head Quarter kantor kami di Jakarta). Kami diatur oleh kantor untuk meminimalisir interaksi dengan orang-orang luar kantor selama masa self quarantine dan wajib menerapkan protokol kesehatan. Aktivitas kita pun memang diprioritaskan untuk urasan kantor saja, dan lebih baik tinggal di mess. Karena pandemi ini, aku pun jadi belajar tentang serba-serbi Covid-19 supaya paham cara-cara penularan dan cara mencegahnya. 

Rasa bosan dan jenuh pasti muncul, kami sudah menjalani self quarantine selama kurang lebih empat bulan sesak bulan Maret lalu. Untungnya, rekan-rekan kantor di mess penuh rasa kehangatan dan kekeluargaan. Sehingga, meskipun tidak bertemu dengan keluarga, teman dan sahabat selama self quarantine, aku masih bisa merasakan kehangatan bersama mereka.

Selama masa self quarantine, ada banyak hal yang ku lakukan bersama keluarga, teman-teman mess, teman kuliah, teman dan sahabat untuk melepas rasa penat dan tetap menjaga komunikasi. Berikut beberapa hal yang ku lakukan dan mungkin tetap bisa jadi pilihan selama kita menjalani self quarantine selama persiapan jelang new normal.

Netflix Party

Layanan Netflix

Jujur selama masa self quarantine, intensitasku menonton film dan series meningkat drastis! Apple TV dan Netflix jadi pilihanku buat nonton. Selain nonton sendiri, biasanya setiap akhir pekan aku juga nonton bareng sama temanku via Netflix Party. Kami sudah selesai nobar Eternal King of Monarch, dan akan dilanjutkan nobar It's Okay Not to be Okay! Yang seru dari Netflix Party, kami bisa saling mengomentari scene yang menarik dan dilanjutkan dengan obrolan-obrolan seru lainnya. Meskipun tidak bisa berjumpa, agenda mingguan Netflix Party seakan menjadi obat hang out buat kami.

Video Conference

Selama masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Jakarta, otomatis kegiatan perkuliahanku pun dialihkan ke belajar online. Selain belajar online, kami pun akhirnya melakukan rutinitas video conference untuk bersapa, ngobrol, dan membahas tugas-tugas yang tiada henti haha. 

Phone a Friend

Meskipun tinggal di mess dengan banyak orang, tetap saja ada masanya akan merasa sendiri dan membutuhkan teman bicara. Di saat-saat seperti ini, beruntung sekali aku memiliki beberapa teman dekat yang bisa menjadi teman ngobrol, berbagi canda tawa dan keluh kesah. Sometimes, when you feeling lonely, what you need the most is a friend to talk with. It can release our bad vibes and emotions, and we can feel better.

Masak-masakan

Wah, selama masa self quarantine, hobi masak-masakku sangat tersalurkan deh! Hampir setiap malam aku masak untuk makan malam dan bisa dibilang selama masa self quarantine hampir tidak pernah order makanan via online, hahaha. Dan setiap akhir pekan aku bersama teman-teman mess, suka masak-masak bareng dengan menu-menu yang berbeda-beda, mulai dari mie gomak batak, sushi, bibimbap, taco mexicana, opor, lasagna, spaghetti, puding, es krim, es buah, es duren dan makanan-makanan lainnya. 

Pentingkah Rapid Test Mandiri?

Lalu, setelah menjalani self quarantine selama hampir empati bulan, apakah kami otomatis negatif Covid-19? Ya belum tentu, karena ada beberapa urusan pekerjaan yang mengharuskan kami tetap pergi keluar dan juga biasanya dua bulan sekali aku pun belanja ke supermarket. Masih ada kemungkinan-kemungkinan kami terpapar dengan virus corona. Dan, akhirnya Jumat lalu, kantor kami menyelanggarakan rapid test mandiri di HQ. Syukurlah, kami semua dinyatakan negatif. Namun, kami pun akan melakukan rapid test kedua beberapa minggu ke depan untuk memastikan.

Jadi pentingkah melakukan rapid test mandiri? Menurutku perlu! Karena, ini adalah hal yang bisa upayakan sendiri untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Jika kita terdeteksi negatif kita harus terus menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan. Jika kita atau keluarga terdeteksi positif, kita bisa cepat melakukan tindakan untuk uji swab, isolasi mandiri dan penanganan langsung dari tim medis. Sehingga kita bisa memutus rantai penularan Covid-19 dan bisa mempercepat penanganannya sebelum terlambat dan berakibat pada ancaman kematian.

Yang perlu kita tahu, meskipun belum 100% akurat, rapid test dengan sampel darah setidaknya dapat memberikan gambaran pola sebaran kasus Covid-19, sehingga kita pun bisa membantu pemerintah merumuskan pola tindakan di trap-tiap wilayah. Dengan demikian penanganan Covid-19 bia lebih cepat dan optimal. Dengan melakukan rapid test mandiri kita bisa turut berkontribusi mempercepat pemetaan kasus Covid-19 lho, supaya kita bisa memasuki fase new normal yang lebih aman.

Salah satu cara mudah untuk melakukan rapid test Jakarta secara mandiri, ya bisa menggunakan layanan Halodoc, layanan telemedicine yang juga sudah menjadi mitra resmi pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan secara online selama masa pandemi berlangsung. 

Layanan Halodoc


Layanan Halodoc bisa kita akses via handphone atau pun laptop. Dari layanan ini kita bisa melakukan konsultasi dengan dokter, meminta resep obat dari dokter, membeli obat serta tes Covid-19 via tes rapid dan PCR. Aku sendiri sudah pernah menggunakan layanan ini untuk konsultasi dengan dokter gigi. Menurutku layanan ini sangat praktis dan membantu di masa PSBB karena selain terintegrasi dengan tenaga medis dan apotek, Halodoc juga sudah terintegrasi dengan layanan pengantaran online dan asuransi, jadi semakin memudahkan untuk penebusan obat atau pun klaim polis asuransi kesehatan.

Tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan ya guys! Mari besama-sama #LawanCovid19!