"Berbagi" Pengalaman Seru bareng Toyota

Seminggu yang lalu aku dapat ajakan dari Komunitas Warung Blogger untuk mengunjungi Pabrik Toyota. Tentu aku menerima ajakan itu, karena aku penasaran dan belum pernah melakukan kunjungan langsung ke pabrik mobil. Dan dari sini lah ceritanya bermulai :))

Pagi-pagi buta di hari Rabu, 25 Mei aku sudah bersiap menuju Kantor Toyota Motor Manufacturing Indonesia (#TMMIN) di Sunter. Kenapa pagi buta udah jalan? Karena jam 7 pagi diminta kumpul dan langsung melakukan perjalanan ke #TMMIN Plant 1 di Karawang dan mengikuti rangkaian acara #PlantTourTMMIN! Bayangin kan harus jalan sepagi apa dari Senayan! Ahhh tapi pagi itu aku semangat banget! Naik go-jek dan ngebut! Rasanya antara deg-degan sama kecepatan laju motor dan seneng kaya balapan :p

Sampailah dan duduk manis di lobby #TMMIN.

Sebelum sampai di Karawang saja, sudah banyak cerita menarik nih selama perjalalan! Want to know? Let's check it out!

Aku ini anak yang awam sekali ya dengan dunia otomatif, mendengarkan sharing perjalanan Toyota dari Mba Bianka, aku mendapat banyak pengetahuan baru.

Tahukah kamu?
  • #TMMIN di Sunter merupakan pabrik Toyota yang tertua di Indonesia? Didirikan pada tahun 1971.
  • #TMMIN telah mengekspor mobil-mobil ke ASEAN dan Middle East.
  • 94% Mobil Toyota di produksi di Indonesia.
  • Ada sesi Quality Control di setiap tahap produksi mobil Toyota.


Wah ternyata, Indonesia juga sudah menjadi negara eksportir mobil yah! Ini keren, membanggakan dan menginspirasi! #TMMINspirasi 

Touch Down #TMMIN Plant 1 Karawang!

Bersama Mia, yang juga anak Warung Blogger! Teman seperjalanan :D

Toyota Kijang 1st Generation ini adalah hal yang paling menarik perhatinku dan Mia ketika sampai di #TMMIN Plant 1 Karawang! Unik yah!!! Usut punya usut Kijang itu punya makna tersendiri loh! Kerjasama Indonesia - Jepang! Mobil ini pertama kali dikenalkan di Indonesia tahun 1977 dan sangat populer pada saat itu :)

Oke, mari kita melihat proses produksi dan perakitan mobil di Toyota Plant Karawang! Untuk kita para pengunjung yang akan mengikuti #PlantTourTMMIN dibekali dulu loh dengan safety rules. Selama di dalam pabrik kita wajib mengenakan topi, menggunakan sepatu, berpegangan tangan pada tangga ketika menaiki atau menuruni tangga, tidak boleh memasukan tangan ke dalam saku, tidak boleh bermain HP ketika berjalan, tengok kanan kiri dan beri tanda ketika menyeberang, harus jalan berurutan-tidak bergerombol dan wajib berjalan di lintasan pejalan kaki yang telah disediakan. Wah peraturan-peraturan ini menertibkan dan mendisplinkan sekali ya! Bagus nih kalau bisa secara konsisten diterapkan di jalanan ibu kota yang semrawut :p. #TMMINspirasi.

Kami dibekali dengan Handy Talkie nih sebelum ke Pabrik, supaya suara guide kami terdengar jelas dan tak terganggu dengan kebisingan aktivitas perakitan mobil di dalam pabrik :)

Saat memasuki area pabrik, aku bisa melihat berbagai proses perakitan, pencucian dan driving test, dan aku sempat melihat karyawan #TMMIN sedang mengendarai mobil ber-setir kiri! Kali pertama nih aku melihat mobil ber-setir kiri :))



Kira-kira seperti ini lah suasana yang bisa kita lihat di dalam Pabrik #TMMIN
Sumber Foto: #TMMIN
Nah, selain pengalaman baru yang aku dapatkan ketika menjelajah langsung pabrik #TMMIN, aku juga mendapatkan informasi baru tentang Toyota Berbagi. Tagline "Berbagi" (Bersama Membangun Indonesia) menjadi perhatian pertama ku ketika Pak Arif Munandar dan Pak Maskun Hafif berbagi cerita tentang #TMMIN. "Berbagi" ini merupakan simbol dari semangat Toyota untuk ambil bagian dalam mengembangakan Indonesia, bersama dengan pemerintah dan masyarakat untuk Indonesia. Dari tagline ini lah, aku terinspirasi untuk menuliskan judul artikel blog ku ini "Berbagi" Pengalaman Seru bareng Toyota.


Foto bareng tim Blogger! Sampai jumpa di blogger gathering lainnya :D



Adakah Kisah Menarik di Balik Meja Makan?

Apa yah yang kita dapatkan di meja makan? Semua pasti kompak menjawab, "makanaaaannnn!" Tapi apa yah yang akan kita peroleh lebih dalam dari sekedar makanan ketika kita duduk menghadap meja makan?

Aku pun, awalnya hanya memikirkan ragam kuliner yang akan tersedia di atas meja makan yang dapat kita nikmati.

Ternyata TIDAK!

Tak sangka, di balik meja makan yang sederhana akan ada banyak kisah menarik. Aku pun baru meyadari hal ini ketika ikut serta dalam sebuah acara Blogger Gathering "Meja Makan Punya Cerita" bersama Tupperware Indonesia. 

Siang itu, Ajeng Raviando, seorang psikolog anak dan keluarga hadir di tengah-tengah kami untuk berbagi pentingnya tradisi makan bersama dalam keluarga. Kebetulan aku sekarang berumur 24 tahun dan masih lajang. Awalnya, aku tak terlalu tertarik dengan bahasan keluarga ini. Tapi setelah mendengarkan perbincangan Mba Ajeng dan melihat tayangan video dari Tupperware mengenai makna berharga saat makan bersama keluarga, aku merefleksikan hal tersebut pada diriku sendiri.

Kapan terakhir kali makan bersama di rumah?

Video tayangan dari Tupperware sangat menyentuh! Bagaimana, perasaan dan harapan seorang anak kecil yang ingin merasakan makan bersama dan mendekatkan diri dengan orang tuanya yang disibukkan dengan pekerjaan, hingga tak punya waktu untuk memiliki quality time bersama anaknya.

Aku jadi membanyangkan, bagaimana dengan ku kelak? Ketika telah berumah tangga dan memiliki anak? Akan kah seperti itu? Ku harap tidak!

Sejak tahun 2009, aku merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan di bangku kuliah dan melanjutkan karir di Kota Metropolitan ini. Jarang sekali aku pulang ke rumah di desa. Paling bisa dipastikan aku pulang ketika hari raya Idul Fitri! Ya, setahun sekali! Dan hanya pada saat itu lah aku bisa makan bersama keluarga.

Beranjak semakin dewasa, aku kini menyadari pentingnya tradisi makan bersama. Menjauhkan segala gadget dan mendekatkan diri dengan orang-orang yang sedang bersama kita.

Tidak banyak cerita dan kisah yang bisa kubagi dengan tradisi makan bersama keluarga, namun aku menengok kembali ke belakang, ada banyak kisah dan cerita bersama teman, sahabat dan rekan seperjalanan.

Makan bersama teman-teman pengurus komunitas Sobat Budaya

Selepas menghadiri acara blogger gathering bersama Tupperware, aku menemui teman-teman pengurus komunitas Sobat Budaya untuk membahas dan merencanakan program pembuatan buku. Di sini, kami tak hanya fokus membahas program, tapi juga membahas kegiatan-kegiatan kami dihari itu, cerita-cerita sederhana tapi terasa seru! Penuh canda tawa dan dilingkupi keharmonisan. Meskipun kami bukanlah saudara, tapi semuanya terasa dekat. Semua itu berlangsung di meja makan! Karena meja makan punya cerita!

Kisah Sobat Budaya di Balik Meja Makan

Kisah-kisah menarik pun akan dapat kita jumpai ketika kita melakukan perjalanan bersama teman-teman. November 2014 lalu, aku nge-trip ke Pulau Air di Kepulauan Seribu bersama teman-teman Backpacker Jakarta yang baru saja aku kenal via online! Bayangkan! Aku seorang perempuan dengan modal nekad nge-trip bareng teman-teman yang sebelumnya belum ku kenal sama sekali. Awalnya, rasa was-was pasti ada, dan takut merasa canggung. 

Makan bersama di pinggir Pantai

Rasa was-was dan canggung itu menghilang dan lenyap selepas upacara makan bersama secara sederhana bersama teman-teman Backpacker Jakarta! Semua bercengkrama dan bertukar cerita saat makan. Sesederhana apa pun tradisi makan bersama kita, semuanya memiliki kisahnya masing-masing. 

Makan bersama dengan teman, sahabat dan teman seperjalanan yang baru dikenal saja sudah mendekatkan diri kita dengan orang-orang di sekitar kita. Bagaimana kalau kita melakukan tradisi makan bersama dengan keluarga? Kedekatan, keharmonisan, cinta-kasih sudah pasti tercipta. Masih segan kah kamu untuk makan bersama keluarga?

Beruntung sekali, saat acara blogger gathering kemarin aku sempat mengabadikan kedekatan seorang ibu dan anaknya di meja makan.



Kelak, aku ingin menjadi seorang Ibu seperti ini, penuh perhatian dan cinta kasih pada anaknya

Lihatlah tatanan meja makan yang cantik itu! Peralatan makannya menarik dan ceria, menjadi salah satu daya tarik yang menarik untuk makan bersama keluarga. Seperangkat alat makan tersebut merupakan salah satu produk yang baru diluncurkan oleh Tupperware, bertemakan Petite Blossom.

Paket lengkap Petite Blossom

Mulai sekarang, aku tak kan menyia-nyiakan kesempatan langka makan bersama keluarga di rumah. Karena setiap meja makan punya cerita.

Berburu Kuliner Banyuwangi!

Siapa yah yang tak suka kuliner? Setiap hari kita membutuhkan asupan makanan dari beragam olahan kuliner :D. Nah, Indonesia ini punya beragam kuliner yang lezat harus kita icip icip! Setiap jengkal tempat di Indonesia pasti memiliki ragam kulinernya sendiri. Tak terkecuali Banyuwangi nih. Selama lima hari aku menghabiskan waktu di kota ini, banyak sekali ragam kuliner yang ku jumpai dan tentunya berbeda dengan ragam kuliner dari daerah lain :))

Apa saja ya ragam kuliner yang ku jumpai dan ku icip-icip selama di Banyuwangi? Yuk kita lihat :)

1. Kuliner Uyah Asem Ibu Erni

Wedang Cor

Wedang Cor ini berisi ketan hitam, tape, susu, jahe, rasanya manis dan sari kecut (asam) tape, rasanya asem-segar, sari jahe, dan hangat, mungkin karena efek jahenya yah :))

Uyah Asem dan Iwak (Ikan) Wader

Rempah-rempah Uyah Asem

Resep masakan uyah asem ini sudah diturunkan ke generasi keempat loh! Lauk utama uyah asem adalah ayam kampung namun bisa ditambah kacang panjang atau buncis dan tempe daun. Rasanya sedikit mirip dengan sayur asem, namun yang khas dari rasa uyah asem berasal dari bumbu-bumbu seperti godong (daun) wadung (wajib) (rasanya kecut, lihat gambar di atas), blimbing wuluh, trasi, ranti (seperti tomat, namun rasanya kecut, lihat gambar di atas),


2. Kuliner di Sego Tempong Mbok Wah Bakungan

Pawon untuk memasak sego (nasi)

Sego Tempong

Sego tempong isinya sego (nasi) kukusan yang cara memasaknya berbeda dengan nasi biasa, ikan asin, teri, bayem, timun, kubis, kol, dan beragam lauk yang bisa kita pilih sesuai selera kita, dan yang super wajib adalah sambelnya yang pedasnya juara!!!
Sego tempong ini rasanya super pedas!!! Hati-hati buat yang ga suka pedas sama sekali ya :p, dan satu porsinya sangat banyak loh! Super! Buat aku yang porsi makan (terutama nasinya) sedikit, tak sanggup menghabiskan satu porsi makan sego tempong! Hahahahah :D


 3. Kuliner di Desa Kemiren, Desa Adat Suku Using



Pecel Pitik

Lalapan Pecel Pitik

Pecel pitik ini merupakan kuliner khas Suku Using. Pecel ini akan dimasak ketika acara selamatan. Bahan utamanya adalah ayam kampung dan parutan kelapa muda. Rupanya seperti urap tapi warnanya lebih merah dan rasanya pun berbeda. Pecel ini disajikan dengan lalapan daun selada, daun semanggi, terong, tahu goreng, tempe goreng dan gimbal (perkedel) jagung.


4. Kuliner di Pondok Indah Resto

Green Diamond Lime

Nasi Bakar Pedho

Oling (Belut) Pedas

5. Sayur Koro


Sayur koro ini berisi kacang koro, kecipir dan bumbu-bumbu, rasa dan rupanya mirip seperti lodeh namun santannya lebih ringan tak sekental sayur lodeh, rasanya cukup pedas.

6. Jamu Sinom


7. Ayam Pedas


Ayam pedas ini kuahnya seperti gulai, bersantan dan rasaanya pedas tentunya :)

Nah, sekian yah icip-icip kuliner Banyuwangi nya, dan tentu masih banyak sekali kuliner khas yang belum sempat ku cari dan ku coba. Kalau kamu ke Banyuwangi coba eksplor kuliner yang lebih banyak yaaaa :))

Baluran, the Africa van Java!

Last week I went to Africa! Africa, foreign country? Totally not! It's the Africa van Java :D

Di mana sih Africa van Java itu? Africa van Java ada di Situbondo yang berbatasan dengan Banyuwangi! Tepatnya di Taman Nasional Baluran yang berada di Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Jawa Timur. Nama Taman Nasional Baluran ini diambil dari nama gunung yang berada di kawasan ini, Gunung Baluran. Baluran ini sangat dekat dengan Banyuwangi loh!

Selamat Datang di Taman Nasional Baluran :)

Apa sih Taman Nasional Baluran? Dan kenapa disebut Africa van Java?

Pada awalnya, Baluran ini dijadikan tempat suaka margasatwa pada era penjajahan Belanda, setelah Indonesia merdeka, tempat ini kemudian disahkan menjadi Taman Nasional Baluran. Taman Nasional ini menjadi tempat perlindungan atau konservasi flora dan fauna yang perlu dilindungi. Dari informasi yang kutemukan, Taman Nasional Baluran ini memiliki 444 jenis tumbuhan, 26 jenis mamalia dan 155 jenis burung. Dari sekian banyak mamalia yang ada di sini, banteng lah yang menjadi maskot / ciri khas dari Taman Nasional Baluran.

Di Taman Nasional ini ada beberapa pos, dan pada saat aku kesana aku hanya menyambangi pos batangan, pos bekol, dan pos bama. Let's check it those places!

Mari menuju Menara Pandang untuk melihat hamparan Savanna Baluran!

Di setiap perjalanan, kita akan sering menemui kawanan monyet! Jadi berhati-hatilah, dan jangan berikan makanan kalau tak mau dihampiri kawanan ini :)), satu saran lagi, bawalah batang kayu untuk menghalau mereka :)

Pos peristirahatan menuju Menara Pandang

Perjalanan menuju menara pandang berkelok dan menanjak! Siapkan fisikmu dan jangan lupa bawa air minum :)


Pemandangan dari Pos Peristirahatan

Aku telah sampai di Menara Pandang! Lihat apa yang ku lihat:

Gunung Baluran

Hamparan Savanna Baluran


Pos Savana Bekol

Hamparan tanah Savana Baluran

Tengkorak Kepala Banteng

The lonely tree

Kawanan Rusa dan Banteng


Eksplorasi Pos Bekol telah usai! Mari lanjutkan perjalanan ke Pos Pantai dan Mangrove di Bama!

Pohon bakau untuk menahan abrasi

Jembatan menuju Pos Bama



Look at what I saw

Lautan membentang

Mari berayun-ayun memandang laut

Marilah pulang ...

Padanya, Ku Terpesona!

Semilir angin sepoi berhembus,
Menyejukan hati dan rasa yang tak bisa pupus,
Melihatnya tuk pertama,
Ku tlah terpana,Padanya, Ku Terpesona!

Apakah aku sedang membuat puisi nan puitis untuk seorang terkasih? Oh bukan :))
Aku sedang mengungkapkan rasa terpesona ku pada suatu tempat nan indah di sudut Kota Banyuwangi.

Sore itu, usai menghadiri pembukaan Tour de Ijen Banyuwangi 2016, aku bersama teman-teman singgah ke suatu tempat yang unik dan mengagumkan! Seperti apa ya, kok sepertinya deskripsiku terlalu berlebihan?

Penasaran? Mari kita perlahan menjejakan kaki ke tempat ini ...

Selamat Datang di Pondok Indah Resto Banyuwangi

Wah, gapura yang menyambut kita di halaman depan saja sudah secantik ini loh! Seperti apa rupa di dalamnya? Ahh, sebelum terburu melihat tatanan tempat dan alam yang memesona di dalam, terlebih dulu akan sedikit menceritakan tentang tempat ini.

Pondok Indah Resto ini bisa kita temui di Jalan Raya Lijen KM 8, Dusun Pereng, Desa Paspan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Berdekatan dengan area Gunung Ijen. Konsep dari resto ini adalah family resto. Dan yang unik, customer tidak boleh hanya terdiri dari dua orang loh! Alasannya, untuk mencegah, customer yang bertujuan untuk berpacaran atau bermesraan di tempat ini :D, ujar Mba Tita selaku Pengelola Produksi Pondok Indah Resto.

Tempat yang sebagus ini (aih, kamu belum tahu sebagus apa kan tempat ini, sabar ya, aku akan pamerkan keindahannya di akhir tulisan :D), ternyata awalnya hanyalah sebuah pondok mie! Namun, taraaaaa setelah tanggal 3 Maret 2013 pondok mie disulap menjadi Family Resto yang sangat recommended untuk disambangi!

Yang disajikan resto ini kepada para customer adalah makanan khas Banyuwangi, beautiful view, park garden, fress food dan non makanan laut serta yang pasti tak boleh berduaan di dalam kabin! Hehehe :D

Yukkk kita icip the best menu in this resto!

Green Diamond Lime!

Aiiihh,,, setelah lelah selepas melakukan perjalanan jauhh, kita disuguhi Green Diamond Lime! Lihat, tampilannya saja, sudah membuat tenggorokan ini ingin segera meneguknya! Minuman ini berisi lemon dan timun, rasanya segar dan sari lemon serta timunnya sangat berasa! Ini kali pertama aku minum lemon bercampur timun! Hahaaa...

Oling Pedas

Nah ini salah satu menu yang selalu diburu customer! Oling ini merupakan sidot atau ikan belut loh! Oling ini bisa juga disebut Unagi. Dan, ini merupakan salah satu makanan khas Banyuwangi, konon belut ini susah ditemukan di tempat-tempat lain selain Banyuwangi! Oling ini diambil dari sungai langsung, karena rasanya lebih enak jika dibandingkan dengan oling yang dibudidayakan, panjangnya maksimal 130 cm, dan beratnya maksimal 8 kg.

Ketika aku mencicipinya, rasanya enak, pedasnya pas, dan oling-nya lembut di lidah, tidak kasar dan keras. Kuahnya bersantan tapi ringan.

Nasi Bakar Pedho


Berikutnya! Nasi bakar pedho (ikan peda), juga menjadi menu terbaik resto ini. Nasi nya lembut, dan ikan pedanya berasa banget!

Gimana sudah ngiler dengan menu-menu yang disajikan? Silakan datang dan mencicip-cicip menu-menu andalah resto ini! :D

Nah, sesuai janjiku, aku mau pamer the beautiful view of this resto!










Sampai Jumpa Pondok Indah Resto!

Nah,,, mupeng kah kamu dengan tempat ini??? Ayo agendakan liburanmu ke Banyuwangi dan singgah sejenak ke sini! Perlu dicatat ya, resto ini buka jam 08.00 -17.00 WIB (weekdays), 08.00 - 16.00 (weekend), dan sebaiknya reservasi dulu sebelum kesini supaya mendapatkan tempat :))

Yang menarik lagi adalah, tempat ini bisa menjadi lokasi Pre-Wedding, dan acara-acara bertema garden party! So lovely! Jika tertarik untuk mengulik lebih lanjut sila mampir ke blog nya, twitter atau pun instagram nya yaaahh! Happy vacation :))