Showing posts with label Film. Show all posts

Nonton Bareng Trinity, The Nekad Traveler

Trinity, sosok travel blogger yang sudah ku kenal sejak tahun 2014 lewat blognya http://naked-traveler.com/ dan buku The Naked Traveler. Trinity, bisa dibilang adalah satu sosok yang memberikan inspirasi blogku ini.

Saat tahu ada film Trinity, The Nekad Traveler, terang saja aku antusias sekali untuk nonton. Dan sepertinya semesta sangat mendukungku, aku beruntung mendapat undangan nonton Gala Premier dari TabloidKu dan bisa bertemu dengan trinity langsung! What happy I am! Jadi, judul blog "Nonton Bareng Trinity, The Nekad Traveler" itu seriously aku nontonnya bareng Trinity! He he he :p
Bareng Trinity! :D

Trinity, The Nekad Traveler
Tayang 16 Maret!
Yang pasti film ini akan membawa kita bertualang ke berbagai tempat indah di Nusantara dan juga kita akan terbang ke Filipina dan Maldiv! Dari sekian banyak destinasi yang muncul di film ini, yang paling berkesan adalah Rammang-rammang di Maros, Makassar. Karena, baru beberapa hari yang lalu aku mengunjungi tempat ini!

Sedikit spoiler tentang Rammang-Rammang:






Nah, sedikit banyak kamu akan menemukan pemandangan-pemandangan menarik seperti itu di Film ini. Kamu akan semakin terinspirasi untuk bisa pergi jalan di tengah hiruk pikuk, kesibukan dan rutinitas sehari-hari.

Hal lain yang ku suka dan lesson learn yang ku dapat dari film ini adalah pentingnya persahabatan dan orang-orang terkasih yang jangan sampai terabaikan karena mimpi-mimpi dan obsesi kita untuk mengunjungi semua bucket list wisata kita. Sosok Trinity, yang diperankan Maudy Ayunda, banyak memberikan contoh sikap seorang traveler yang perlu ditiru.

Trailer Trinity The Nekad Traveler

Film ini juga memvisualisasikan bagaimana, Trinity, yang awalnya adalah seorang karyawan swasta mengatur waktu dan keuangannya untuk banyak bepergian ke berbagai daerah. Tips-tips smart traveling, mulai dari mengatur waktu cuti, hingga mengatur budget traveling yang murah dan aman, akan banyak dijumpai di film ini. 

Traveling memang menjadi fokus utama film ini, namun tetap saja, bumbu-bumbu percintaan, persahabatan dan rasa cinta tanah air akan juga kita jumpai di film ini. Karena kemana pun kaki melangkah, bumi terbaik adalah Nusantara!

Nobar Trinity, The Nekad Traveler, bareng teman-teman tersayang :*
(Mas Rial, Fahri, Sonia, Oase, Mas Jawel)

Kebahagiaan lain di Gala Premier ini! Ku temukan Brown! Tokoh (Beruang) Favorit!

Wonderful Life Movie: Sudut Pandang Kehidupan yang Lebih Indah

Bagaimana cara kita, yang notabene normal, tanpa kekurangan apa pun, melihat kehidupan? Jenuh, melelahkan, membosankan, penuh target dan ambisi? Berbeda dengan cara Pandang Aqil, seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus, disleksia.

Disleksia; Kesulitan pada aspek berbahasa lisan, tulisan, sosial dan berhitung. - Asosiasi Disleksia Indonesia.

Aqil memiliki imajinasi dan kreativitas tanpa batas ketika melihat kehidupan sekitarnya. Aqil melihat kehidupan yang bebas, lepas, dan penuh keindahan. Meskipun Ia mengalami disleksia, dan mengalami kesulitan dalam berbicara, menulis, bersosialisasi dan berhitung, tapi dia sangat mahir menggambar dan berolahraga.

Aku mengenal sosok Aqil dari film Wonderful Life Movie. 

Trailer Wonderful Life Movie

Ketika Aqil, melihat kehidupan dengan penuh keriangan dan keindahan, berbeda dengan Umi Akil, yang pada awalnya tidak bisa menerima kondisi Aqil yang mengalami disleksia. Umi Akil berusaha menyembuhkan Aqil dengan berbagai cara, hingga mendatangi seorang dukun di pelosok desa di Jawa.

Ada suatu momen, ketika Umi merasa ketakutan akan kehilangan Aqil, di situlah titik tolak Umi menerima kondisi Aqil dan mendukung segala hal yang dibutuhkan Aqil. Umi dan Aqil semakin sering berjalan-jalan, mendekatkan diri dengan alam. Aqil pun semakin bebas mengeskpresikan imajinasi dan kreativitasnya dalam torehan-torehan gambarnya yang apik.

Senang sekali, bisa menonton Wonderful Life Movie bersama dengan teman-teman BloggerCrony. Karena film ini bisa menjadi tontontan dan tuntunan bagi kita, para orang tua dan calon orang tua dalam menghadapi dunia dan imajinasi anak. Film ini akan tanyang di bioskop tanggal 13 Oktober 2016. 

Wonderful Life Movie
Film ini, bukanlah film fiksi, justru diangkat dari kisah nyata, seorang Aqil yang mengalami disleksia namun berprestasi di dunia lukis. Kisah ini dituliskan oleh sang Ibunda, Amalia, dalam sebuah buku yang berjudul sama, Wonderful Life. Melihat fenomena ini, Sariayu tergugah dan mendukung gerakan #perempuanwonderful di seluruh Indonesia.

Perempuan Hebat di Mata Aqil

3 Srikandi & Robin Hood Indonesia

Seniman tanah air kembali memproduksi karya film yang patut diberi acungan jempol. Kali ini film "3 Srikandi" muncul di layar kaca dengan cerita yang inspiratif dari para atlet olahraga Indonesia. Film dengan setting tahun 1980-an ini mengisahkan perjuangan para atlet olahraga Indonesia dalam turnamen olahraga Internasional di Korea.
3 Srikandi
"3 Srikandi" mengangkat cerita fakta dari para atlet panah putri yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari (Nurfitriyana), Chelsea Islan (Lilies) dan Tara Basro (Kusuma). Mereka dilatih oleh seorang atlet panah putra yang dijukuli sebagai Robin Hood Indonesia, yang diperankan oleh Reza Rahardian (Donald Pandiangan).
3 atlet panah putri ini tidak melakoni jalan yang mulus untuk meraih medali medali silver di Olimpiade. Halangan dari orang tua menjadi salah satu lika-liku yang harus dihadapi para 3 Srikandi. Pun, tidak adanya pelatih yang handal yang bisa melatih mereka untuk berjuang di Olimpiade. Hingga akhirnya sosok Robin Hood muncul kembali menjadi pelatih mereka.
Film ini dilaunching bertepatan dengan Olimpiade di Rio serta menjelang ASEAN Games 2018. Semoga semangat yang lahir di film ini bisa menular pula kepada para atlet Indonesia menghadapi Olimpiade yang sedang dihadapi.
Trailer 3 Srikandi

Kisah Kasih Rudi Habibie (Habibie & Ainun 2)

Sudah pernah menonton film Habibie & Ainun yang diluncurkan tahun 2012 silam?
Apa yang dirasakan dan diingat dari film itu?
Aku mengingat kisah kasih, cinta dan perjuangan Habibie bersama Ainun. Kisah Habibie menempuh pendidikan di Jerman, Menjadi Menteri dan membuesawat terbang untuk Indonesia hingga Habibie menjadi Presiden Republik Indonesia.

Empat tahun setelah film Habibie & Ainun ditayangkan, Kisah Kasih Habibie kembali lagi muncul di layar kaca. Film berjudul “Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2)” yang digarap oleh MD Pictures akan ditayangkan pada tanggal 30 Juni mendatang.

Beruntung sekali aku mendapatkan undangan untuk mengikuti press screening film ini bersama para aktor, aktris, produser, sutradara dan kru pembuatan film ini di CGV Blitz Grand Indonesia, Jumat 24 Juni lalu.

Pre Screening Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2)

Berbeda dengan film sebelumnya, film Habibie kali ini banyak mengulas kehidupan pribadi Rudy Habibie di masa kanak-kanak hingga menjelang dewasa ketika menempuh studi di Jerman dengan kisah kasih yang sepenuhnya berbeda dengan kisah di Film pertama dan tak tertebak!

Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2) akan menyuguhkan kisah kasih Rudy Habibie dengan seorang gadis cantik yang cerdas dan mencintai Indonesia, tapi Ia bukanlah Ainun. Keserasian, cinta kasih dan kemesraan mereka menguatkan Rudy Habibie dalam perjuangan dan lika-likunya dalam memperjuangkan visi misinya membangun Industri Dirgantara Republik Indonesia.

Aku merasakan sensasi yang teramat berbeda ketika menonton film Habibie & Ainun dengan Rudy Habibie. Ketika menonton Rudy Habibie, aku merasakan kedekatan keluarga Rudy Habibie secara langsung. Pesan moral yang langsung menyentak dan menampar sisi-sisi kehidupan pribadiku sendiri. Nilai-nilai keagamaan dan pluralisme yang tersisip dalam lika-liku kehidupan Rudy Habibie di sini pun dikemas dengan apik.

Pesan yang masih membekas dalam benakku hingga kini adalah, “Jadilah mata air kehidupan, yang terus memberi kebaikan. Dan janganlah mengeluh atas lika-liku kehidupan yang menghadang, karena mata air akan muncul dari gundukan tanah yang bergejolak.”

Kisah perjuangan Rudy Habibie ini penuh haru dan air mata. Seringkali kita akan menitikkan air mata di sela-sela film ini ditayangkan. Selamat menonton dan meresapi nilai-nilai yang tersisip di dalamnya ☺






Filosofi Kopi the Movie: Walau tak ada yang sempurna, Hidup ini indah begini adanya



Better late than never,

Gue udah nonton Filosofi Kopi the Movie dari tanggal 5 April 2015, tapi baru sempet nulis pengalaman gue mengikuti perjalanan Ben menemukan kopinya, dan tentu pengalaman gue tentang menyelami kumpulan puisi dan prosanya Dee Lestari tentang Filosofi Kopi.

Yap, gue dapet tiket nonton bareng dari Grazia Magazine buat nobar Filosofi Kopi the Movie bareng sutradara dan cast-nya! Waw! Pengalaman yang ga bisa semua orang dapet kan, hehehe, *gaya banget*

Penilaian gue tentang film ini? Bagus banget! Film ini diracik secara pas, layaknya Ben meracik kopi tiwus. Filmya memang tidak sempurna, tapi film ini indah begini adanya ~

Tau kan, kalo komen gue itu, layaknya filosofi Kopi Tiwus? Walau tak ada yang sempurna, tapi hidup begini indah adanya ~

Kenapa gue bilang film ini kaya kopi Tiwus? Walau tidak sempurna tapi indah adanya?

Film ini bukan cuma cerita tentang kopi buat gue, lebih dari itu film ini bercerita tentang perjalanan, tentang kehidupan seseorang dan orang-orang di sekelilingnya. Film ini bercerita tentang keluarga, persahabatan, cinta, passion, perjuangan, dan a journey to find our self, untuk berdamai dengan diri sendiri.

Film ini, jadi salah satu film indonesia yang bisa bikin gue nangis! Karena penggarapan dan pengolahan emosi yang begitu dalam, jarang ada film Indonesia yang bisa mengolah emosi sedalam ini, sampe penontonnya bisa merasakan hal yang dirasakan oleh pemain film. Emosi gue terasa teraduk-aduk terutama ketika adegan keluarga Ben di masa silam. Perampasan kebun kopi, dan pembunuhan ibu Ben sewaktu kecil. Dan juga, ketika pada akhirnya ayah Ben, memberikan gulungan kertas tentang ancaman pembunuhan untuk Ben setelah sekian lama rahasia itu ditutup rapat-rapat.

Karena gue udah baca kumpulan puisi dan prosanya Dee Lestari, makanya gue tau kalo film ini ga sesuai-sesuai banget sama tulisannya Dee tentang Filosofi Kopi. Sebetulnya sosok Ell di buku itu ga ada. Ell adalah tokoh subyektif yang dimunculkan Angga Dwimas Sasongko, sang sutradara, untuk menjadi pemantik dan katalisator film ini.

Dalam film ini pun tak ada sosok aku, sang perempuan, yang membantu Ben dan Jody sedari awal untuk membangun dan membuka Kedai Filosofi Kopi. Perjalanan Ben keliling dunia untuk belajar meracik kopi dan perjuangan mereka bertiga merintis Kedai Filosofi Kopi pun kurang tergambarkan dalam cerita ini.

But over all, this movie is worth it to watch!

Kalau lo mau nemuin karakter diri lo melalui secangkir kopi, lo bisa temuin di Filosofi Kopi the Movie.


Sutradara, Cast, Produser dan Creative Marketing Filosofi Kopi the Movie


***
Sekedar info tambahan aja, kalo lo nonton film ini, tiket bioskopnya jangan dibuang! Lo bisa masuk ke konsernya Filosofi Kopi the Movie di Rolling Stones cafe tanggal 13 April 2015, dan tiketnya juga bisa ditukerin sama secangkir kopi di Kedai Filosofi Kopi di Melawai, Blok M.