Showing posts with label Traveling. Show all posts

Jalan-Jalan dan Nginep Murah di Zenrooms!

Siapa yang suka jalan-jalan hayooo? Kalau aku suka banget nih jalan-jalan! Traveling is the best way to escaping from any problems in my life! Hahhaah,,, sesekali pasti kita pernah kan ngerasain jenuh dan bosan sama aktivitas sehari-hari? Coba deh jalan-jalan buat ngilangin rasa penat mu!

Terus kalau jalan, enaknya kan nginep di tempat yang nyaman kan bisa menambah rasa bahagia deh! Mau booking hotel tapi takut mahal? Jangan takut! Ada start-up asal Jerman yang sedang mengembangkan bisnis booking hotel online di Indonesia, Zenrooms!

Booking kamar di Zenrooms.com dijamin murah dan nyaman! Harga sewa kamar di Zenrooms mulai dari Rp. 169.000,00 aja loh! Because Zenrooms Sleep Well Pay Less  :). Ditambah lagi ada voucher senilai Rp. 100.000,00 setiap kamu booking kamar di Zenrooms. Vouchernya bisa digunakan sepuasnya dan bisa dibagikan juga ke teman-teman yang mau jalan :)

Voucher Rp. 100.000,00 Silakan dipakai sepuasnya!
Caranya cukup Klik Zenrooms.com atau install aplikasi Zenrooms di hape mu lalu cari hotel dan masukan kode: ZENSITIWULANDARI ketika mau submit, secara otomatis biaya sewa kamarmu akan dipotong sebesar Rp. 100.000,00 :))

Aku sendiri sudah pernah coba sewa kamar di Zenrooms, kamarnya bersih, kasurnya nyaman, kamar mandi di dalam, ada juga wifi, AC dan TV serta ada paket merchandise yang telah disediakan untuk kita. Enak kan menginap di Zenrooms :) 


One Day Escape to Tunda Island!

Weekend itu waktunya liburaaaannn! Jalan-jalan menyambangi tempat baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya! Kamu bingung mau liburan kemana dan ngapain aja kalau waktu dan budget-ya terbatas? Tenang, ada banyak pilihan ngetrip kok! Mau ala koper, ala ransel ala backpackeran, semuanya terserah kamu, :p

Minggu lalu aku baru aja one day trip ke Pulau Tunda dong! Terus banyak yang nanya, "one day trip? yakin bisa ngetrip cuma sehari?" Jawabannya yakin bisaaa! :)

Jadi, Pulau Tunda itu terletak di utara Pulau Jawa, tepatnya ada di wilayah Kabupaten Serang, Banten. Ga terlalu jauh kan dari Jakarta? Aku sama temen-temen Backpacker Jakarta (BPJ) berangkat dari Kampung Rambutan Sabtu malam jam 21.00 WIB naik bus tujuan Pelabuhan Merak dan turun di Mall of Serang, Banten. 

Tim Cewe BPJ ngumpul di Kp. Rambutan nih
Semua rombongan dari beberapa meeting point ngumpul di Mall of Serang dan lanjut ke Pelabuhan Karangantu naik angkot pas jam 01.30 WIB. Di Pelabuhan Karangantu ini, kita istirahat dulu sampai waktu shubuh dan lanjut menyeberang ke Pulau Tunda dengan menggunakan kapal.

Bermalam di Pelabuhan Karangantu
Selamat pagi semesta!
Langit pagi di Pelabuhan Karangantu
Nah kita berlayar nih, berlayaarrr :p menuju Pulau Tunda

Dermaga di Pulau Tunda
Selamat Datang di Pulau Tunda!


Tiba juga lah rombongan BPJ di Pulau Tunda dan saatnya kita explore pulau! Sebelum ber snokeling ria!

Foto Dulu Dong di Pulau Tunda :p
Ini namanya Jembatan Galau. Kenapa namanya Galau? Karena program pembangunan jembatan ini tidak dituntaskan oleh Pemerintah. Padahal tujuan awal pembangunan jembatan ini supaya para wisatawan bisa langsung terjun dari jembatan ke tengah laut :(

Cantik yah view Pulau Tunda dari atas Jembatan Galau :)
Nah di Pulau Tunda ini ada juga Ayunan Galau!
Kalau galau mending main ayunan ini aja biar happy! ahahahha :D

Salah satu hal yang penting dan jangan terlewat nih!
Trip partner yang asik biar liburanmu makin seru dan ga ngebosenin :P
Pohon di Pulau Tunda aja sepasang, masa kamu engga? #eh :p
Pulau Tunda
Yang kita bisa lakuin di laut Pulau Tunda? Pasti Snorkeling!
Ada banyak batu karang warna-warni!
Yang paling ku suka sih ikan-ikan nya cantik!

Momen dan Memori Rombongan BPJ di Pulau Tunda
Nah, itu dia perjalanan One Day Trip ku ke Pulau Tunda! Terbukti kan kita bisa ngetrip dengan waktu yang terbatas :). Kita balik dari Pulau Tunda jam 17.30 WIB kembali menuju Pelabuhan Karangantu. Nah budget-nya berapa ya? Murah! Kita ngetrip bareng BPJ dan semuanya share cost. Semua kebutuhan ditanggung bersama. Kita patungan biaya sebesar Rp. 160.000! Sudah termasuk biaya angkot, sewa kapal, guide, tiket masuk 4 pulau. Yang perlu kamu siapain lagi cuma biaya dari tempatmu ke Serang, aku naik bus dari Kampung Rambutan ke Serang Rp. 35.000 (berangkat), bus dari Serang ke Slipi Rp. 30.000 (pulang) dan biaya sewa alat snorkeling Rp. 35.000 (full set), kalau kamu mau main snorkelingan!

Total budget ngetrip ku ke Pulau Tunda cuma Rp. 260.000! Di luar biaya makan dan nyemil-nyemil yaaa, hahaha. Ngetrip ala backpackeran dan share cost begini dijamin lebih murah dan ga butuh waktu cuti dari kantor :p

Happy Traveling!






Usia Perak di Kota Kendari

Ada apa dengan usia perak dan kota Kendari?

Kebetulan 17 Juli 2016 lalu, usiaku genap 25 tahun, ya usia yang dilambangkan sebagai usia perak. Konon, jika menelusuri sejarahnya, perak merupakan hadiah yang diberikan kepada pasangan untuk usia pernikahan yang memasuki umur 25 tahun. Ya, anggap saja usiaku usia perak yah :p

Sebetulnya, aku bukanlah seorang yang mengistimewakan hari ulang tahun. Namun, diusia yang kedua puluh lima aku merasakan hal yang berbeda. Memasuki dunia "yang lebih dewasa," dunia yang seharusnya lebih matang, dan dunia dengan segala kepelikannya :p,  


Dan, tanpa direncanakan, tepat di hari ulang tahunku aku berangkat ke Kendari! Sebuah hadiah dari semesta, mengantarkan ku pada cerita perjalanan yang baru.

Selamat pagi Semesta! Temani aku ke Kota Kendari

Selamat datang di Kota Kendari!
17 Juli beberapa jam lagi berlalu, masih tersisa waktu untuk memanjatkan harap dan doa
Perjalanan kali ini memang terasa berbeda, aku berangkat bersama dengan rekan-rekan kerja untuk menghadiri acara pernikahan salah seorang rekan di tempat ku bekerja. Lain rasanya dibandingkan berjalan dengan teman-teman traveler atau pun teman-teman dari komunitas yang pasti akan langsung jelalatan, menjelajah kota Kendari ini :p, Waktu, teman dan perjalanan yang terbatas doesn't mean we can't have fun! Let's having fun then :)


Selamat sore dari langit kendari, yang setia menitikan air hujan
Perjalanan kali ini juga terasa berbeda karena ada dede Uma, yang super menggemaskan dan super nurut! Anak dari teman kuliah ku yang menikah dengan rekan kerja ku :p
Kendari merupakan kota yang dikelilingi oleh teluk dan laut. Salah satu objek wisata yang paling menarik perhatian dan katanya paling indah di sini adalah pulai bokori. Sayangnya karena hari hujan, dan sempitnya waktu luang kami, kami tak bisa ke pulai bokori, dan kami memutuskan untuk menyambangi Pantai Toronipa.

Pantai Toronipa
Tempat istirahat para wisatawan

Nah, perjalanan kali ini aku lebih banyak berburu dan mencicip kuliner, terutama kuliner-kuliner tradisional yang khas dari kota Kendari dan Makassar.

Sinonggi; campuran, sagu, ikan dan sayur bening.
Ikan bumbu woku, rasanya asam pedas
Nasi lemak, semacam nasi uduk
Nasi gurih; nasi ditambah bumbu jahe dan santan
Pallubasa
Ikan bumbu palumara
Selamat melanjutkan perjalanan kembali! Keep moving :)


Pesona Budaya di Lembah Baliem, Papua

Pernah kah kamu mendengar tentang Lembah Baliem? Aku sendiri masih asing dengan daerah ini, hingga aku mendapatkan informasi mengenal "Lomba Menulis Essay Festival Budaya Lembah Baliem." Setelah ku cari tahu lebih lanjut, ternyata Lembah Baliem berada di pegunungan Jayawijaya, Papua. Lokasi lembah ini memang terpencil dan sulit untuk diakses.

Tapi, ternyata, di Lembah Baliem ini terdapat Festival Budaya Lembah Baliem yang telah terselenggara sejak tahun 1989 dan telah mendunia! Dan merupakan festival tertua di Tanah Papua!

Festival ini menampilkan simulasi perang antar suku Dani, Lani dan Yali yang memang tinggal di sekitar wilayah Lembah Baliem. Perang antar suku ini diselenggarakan sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan suku-suku tersebut. Jika ingin melihat fenomena perang ini, kita bisa melihatnya secara langsung di bulan Agustus setiap tahunnya.

Festival Budaya Lembah Baliem tahun ini akan terselenggara pada tanggal 8-10 Agustus 2016

Pada saat mendapatkan informasi mengenai pendaftaran lomba essay, aku langsung mendaftar, dan puji syukur, aku lolos dalam tahap 1 pendaftaran. Tapi, perjuangan belum berakhir, bahkan perjuangan yang lebih besar menanti.

Selain diminta untuk menuliskan sebuah essay, para finalis juga diminta untuk menyebarkan informasi ini di sosial media yang dimiliki dan menggalang dukungan dari para netizen untuk memberikan "suka" atau "like" di postingan Facebook dan Instagram.

Oleh karena itu, saya mengharapkan dukungan teman-teman untuk menyukai postingan saya mengenai Festival Lembah Baliem di Instagram dan Facebook. Teman-teman bisa meng-klik link berikut dan memberikan tanda "suka" atau "like" pada postingan tersebut.


Tujuan saya mengikuti kompetisi ini adalah untuk bisa ikut berangkat ke Festival Budaya Lembah Baliem guna mendokumentasikan, mempelajari, dan menuliskan data budaya tradisi yang bisa dijumpai dalam rangkaian acara tersebut. Jika, saya berhasil dalam kompetisi ini dan diberangkatkan ke Wamena, Papua, hasil dokumentasi tersebut akan dapat dilihat di Perpustakaan Digital Budaya Indonesia di laman budaya-indonesia.org.

Terimakasih atas bantuan dan dukungan teman-teman semua,
Salam Budaya

Berburu Kuliner Banyuwangi!

Siapa yah yang tak suka kuliner? Setiap hari kita membutuhkan asupan makanan dari beragam olahan kuliner :D. Nah, Indonesia ini punya beragam kuliner yang lezat harus kita icip icip! Setiap jengkal tempat di Indonesia pasti memiliki ragam kulinernya sendiri. Tak terkecuali Banyuwangi nih. Selama lima hari aku menghabiskan waktu di kota ini, banyak sekali ragam kuliner yang ku jumpai dan tentunya berbeda dengan ragam kuliner dari daerah lain :))

Apa saja ya ragam kuliner yang ku jumpai dan ku icip-icip selama di Banyuwangi? Yuk kita lihat :)

1. Kuliner Uyah Asem Ibu Erni

Wedang Cor

Wedang Cor ini berisi ketan hitam, tape, susu, jahe, rasanya manis dan sari kecut (asam) tape, rasanya asem-segar, sari jahe, dan hangat, mungkin karena efek jahenya yah :))

Uyah Asem dan Iwak (Ikan) Wader

Rempah-rempah Uyah Asem

Resep masakan uyah asem ini sudah diturunkan ke generasi keempat loh! Lauk utama uyah asem adalah ayam kampung namun bisa ditambah kacang panjang atau buncis dan tempe daun. Rasanya sedikit mirip dengan sayur asem, namun yang khas dari rasa uyah asem berasal dari bumbu-bumbu seperti godong (daun) wadung (wajib) (rasanya kecut, lihat gambar di atas), blimbing wuluh, trasi, ranti (seperti tomat, namun rasanya kecut, lihat gambar di atas),


2. Kuliner di Sego Tempong Mbok Wah Bakungan

Pawon untuk memasak sego (nasi)

Sego Tempong

Sego tempong isinya sego (nasi) kukusan yang cara memasaknya berbeda dengan nasi biasa, ikan asin, teri, bayem, timun, kubis, kol, dan beragam lauk yang bisa kita pilih sesuai selera kita, dan yang super wajib adalah sambelnya yang pedasnya juara!!!
Sego tempong ini rasanya super pedas!!! Hati-hati buat yang ga suka pedas sama sekali ya :p, dan satu porsinya sangat banyak loh! Super! Buat aku yang porsi makan (terutama nasinya) sedikit, tak sanggup menghabiskan satu porsi makan sego tempong! Hahahahah :D


 3. Kuliner di Desa Kemiren, Desa Adat Suku Using



Pecel Pitik

Lalapan Pecel Pitik

Pecel pitik ini merupakan kuliner khas Suku Using. Pecel ini akan dimasak ketika acara selamatan. Bahan utamanya adalah ayam kampung dan parutan kelapa muda. Rupanya seperti urap tapi warnanya lebih merah dan rasanya pun berbeda. Pecel ini disajikan dengan lalapan daun selada, daun semanggi, terong, tahu goreng, tempe goreng dan gimbal (perkedel) jagung.


4. Kuliner di Pondok Indah Resto

Green Diamond Lime

Nasi Bakar Pedho

Oling (Belut) Pedas

5. Sayur Koro


Sayur koro ini berisi kacang koro, kecipir dan bumbu-bumbu, rasa dan rupanya mirip seperti lodeh namun santannya lebih ringan tak sekental sayur lodeh, rasanya cukup pedas.

6. Jamu Sinom


7. Ayam Pedas


Ayam pedas ini kuahnya seperti gulai, bersantan dan rasaanya pedas tentunya :)

Nah, sekian yah icip-icip kuliner Banyuwangi nya, dan tentu masih banyak sekali kuliner khas yang belum sempat ku cari dan ku coba. Kalau kamu ke Banyuwangi coba eksplor kuliner yang lebih banyak yaaaa :))

Baluran, the Africa van Java!

Last week I went to Africa! Africa, foreign country? Totally not! It's the Africa van Java :D

Di mana sih Africa van Java itu? Africa van Java ada di Situbondo yang berbatasan dengan Banyuwangi! Tepatnya di Taman Nasional Baluran yang berada di Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Jawa Timur. Nama Taman Nasional Baluran ini diambil dari nama gunung yang berada di kawasan ini, Gunung Baluran. Baluran ini sangat dekat dengan Banyuwangi loh!

Selamat Datang di Taman Nasional Baluran :)

Apa sih Taman Nasional Baluran? Dan kenapa disebut Africa van Java?

Pada awalnya, Baluran ini dijadikan tempat suaka margasatwa pada era penjajahan Belanda, setelah Indonesia merdeka, tempat ini kemudian disahkan menjadi Taman Nasional Baluran. Taman Nasional ini menjadi tempat perlindungan atau konservasi flora dan fauna yang perlu dilindungi. Dari informasi yang kutemukan, Taman Nasional Baluran ini memiliki 444 jenis tumbuhan, 26 jenis mamalia dan 155 jenis burung. Dari sekian banyak mamalia yang ada di sini, banteng lah yang menjadi maskot / ciri khas dari Taman Nasional Baluran.

Di Taman Nasional ini ada beberapa pos, dan pada saat aku kesana aku hanya menyambangi pos batangan, pos bekol, dan pos bama. Let's check it those places!

Mari menuju Menara Pandang untuk melihat hamparan Savanna Baluran!

Di setiap perjalanan, kita akan sering menemui kawanan monyet! Jadi berhati-hatilah, dan jangan berikan makanan kalau tak mau dihampiri kawanan ini :)), satu saran lagi, bawalah batang kayu untuk menghalau mereka :)

Pos peristirahatan menuju Menara Pandang

Perjalanan menuju menara pandang berkelok dan menanjak! Siapkan fisikmu dan jangan lupa bawa air minum :)


Pemandangan dari Pos Peristirahatan

Aku telah sampai di Menara Pandang! Lihat apa yang ku lihat:

Gunung Baluran

Hamparan Savanna Baluran


Pos Savana Bekol

Hamparan tanah Savana Baluran

Tengkorak Kepala Banteng

The lonely tree

Kawanan Rusa dan Banteng


Eksplorasi Pos Bekol telah usai! Mari lanjutkan perjalanan ke Pos Pantai dan Mangrove di Bama!

Pohon bakau untuk menahan abrasi

Jembatan menuju Pos Bama



Look at what I saw

Lautan membentang

Mari berayun-ayun memandang laut

Marilah pulang ...